Legislator PD Minta Pemerintah Siapkan Skema Evakuasi WNI-TNI dari Lebanon
Kondisi di Lebanon semakin memanas buntut konflik Israel dan Hizbullah. Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (PD) Rizki Natakusumah meminta pemerintah Indonesia menyiapkan skema evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Libanon.
“Kami melihat keadaan Lebanon semakin serius sehingga pemerintah Indonesia perlu mempersiapkan skema evakuasi, jika keadaan tidak kunjung membaik,” kata Rizki kepada wartawan, Kamis (1/8/2024).
Selain itu, kata Rizki, keberadaan pasukan TNI yang tengah bertugas di UNIFIL juga perlu diperhatikan. Menurutnya, jika memang serangan Israel ke Lebanon semakin memburuk, relokasi pasukan ke daerah yang lebih aman perlu segera dilakukan.
“Kami berharap warga Indonesia di Lebanon tetap tenang dan terus memonitor keadaan setempat,” ucapnya.
Dia berharap jaringan komunikasi antara warga dan perwakilan pemerintah Indonesia yang ada di Lebanon juga harus terus dijaga untuk memastikan keselamatan.
Ada 203 WNI Menetap di Lebanon
Pemerintah mengimbau WNI di Lebanon meninggalkan negara di utara wilayah pendudukan Israel tersebut mumpung masih bisa. Soalnya, situasi di Lebanon semakin mengkhawatirkan. Ada ratusan WNI yang tinggal di negara tepi Laut Mediterania itu.
“Berdasarkan data lapor diri KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang menetap di Lebanon serta sekitar 1.232 personel TNI yang bertugas di UNIFIL,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, dalam keterangan tertulis, Kamis (1/8).
Kemlu dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut terus memonitor situasi keamanan di Lebanon, termasuk memonitor kemungkinan eskalasi konflik bersenjata. Sebagaimana diketahui, Israel dan Hizbullah sedang berkonflik. Hizbullah merupakan kelompok dengan sayap paramiliter di Lebanon.
“Merespon perkembangan terakhir, KBRI Beirut telah memperbaharui imbauan kepada para WNI di Lebanon. Para WNI diminta meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan keluar wilayah Lebanon mengingat penerbangan komersial masih beroperasi,” kata Judha.
Dari 203 WNI di Lebanon, ada 14 WNI yang berada di Lebanon Selatan, kawasan yang berbatasan langsung dengan wilayah pendudukan Israel. Mereka disarankan untuk berlindung di tempat aman (safe house) yang disediakan KBRI Beirut. Mereka dipersilakan menghubungi hotline KBRI Beirut (+961 7081 7310) apabila berada dalam situasi darurat. Namun demikian, belum ada WNI yang masuk safe house atau pergi meninggalkan Lebanon.
“Belum ada. Para WNI di Lebanon Selatan belum mau pindah karena merasa masih aman,” kata Judha.
Pemerintah RI terus menjalin komunikasi dengan para WNI di Lebanon. Mereka semua dalam keadaan baik, tenang, dan selamat.