Sekjen PAN Apresiasi Jokowi Minta Maaf ke Rakyat: Negarawan
Jakarta –
Sekjen PANCI Eddy Soeparno mengapresiasi permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke rakyat jelang akhir masa jabatan. Eddy menilai permintaan maaf itu bukti Jokowi seorang negarawan.
“Beliau mengakui bahwa sebagai seorang kepala negara, tetapi juga sebagai seorang manusia biasa, tentu bisa berbuat kesalahan. Ini adalah sebuah bentuk kenegarawanan beliau memohon maaf atas kekurangan dalam sepuluh tahun pemerintahannya,” kata Eddy kepada wartawan, Sabtu (3/8/2024).
Eddy menghormati permintaan maaf tersebut. PAN, kata Eddy, mengucapkan terima kasih kepada Jokowi atas pengabdiannya selama 10 tahun menjabat.
“Tentu kami sebagai warga negara, sebagai partai politik, sebagai anggota masyarakat Indonesia, menghargai apa yang disampaikan Bapak Presiden. Di saat yang sama PAN juga mengucapkan terima kasih atas pengabdian beliau selama sepuluh tahun menjadi kepala negara dengan segenap kebijakan pembangunannya yang bermanfaat untuk rakyat banyak,” ujarnya.
Eddy berharap transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke presiden terpilih Prabowo Subianto berjalan lancar. Hal ini juga sekaligus modal penting untuk menuju Indonesia Emas 2045.
“Pidato Presiden Jokowi menyejukkan kita semua dan kita tahu bapak Jokowi mempersiapkan transisi kepemimpinan dengan sebaik-baiknya sebagai upaya mempersiapkan Indonesia menyambut Bonus Demografi nantinya,” tutup Wakil Ketua Komisi VII DPR ini.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan permohonan maafnya saat menghadiri acara Zikir dan Doa Kebangsaan menjelang HUT ke-79 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2024). Jokowi memohon maaf atas segala kesalahan dan khilaf.
“Di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus. Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Kiai Haji Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Jokowi.
Jokowi menyebut dirinya tidak sempurna. Jokowi juga menyadari kalau dirinya tidak bisa memenuhi harapan semua pihak.
“Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia, kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT,” ujarnya.
(eva/idh)