Penculik Siswi SMP 101 Jakarta Bermodus Hoax Ibu Celaka Jual Curian di Pasar




Jakarta

Polisi menangkap Faisal Andriansyah (24), pelaku penculikan siswi SMPN 101 Jakarta dengan modus berbohong orang tuanya alami kecelakaan. Pelaku menjual barang-barang hasil curian di pasar.

“Dari keterangan pelaku, barang hasil curian berupa HP dijual kepada orang yang tidak dikenal di sekitaran ITC Roxy seharga Rp 900 ribu dan emas dijual ke toko emas di Pasar Kambing seharga Rp 600 ribu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Minggu (4/8/2024).

Diketahui pelaku berhasil membawa kabur HP, anting emas putih seberat 2 gram dan cincin emas seberat 1 gram milik korban. Pelaku juga menganiaya korban saat merebut paksa barang-barang tersebut.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

Polisi kini memburu pihak-pihak terkait termasuk penadah barang hasil curian tersebut. Polisi juga masih mendalami kasus tersebut, termasuk mencari tahu kemungkinan adanya korban lain.

“Saat ini tim masih melakukan pengembangan terhadap pelaku penadahan barang hasil curian,” ujarnya.

Cerita Korban Diculik-Dianiaya

Korban menceritakan detik-detik peristiwa tersebut. Peristiwa terjadi pada pada Kamis (25/7) pagi saat korban datang lebih awal ke sekolah lantaran ada piket.

“Jadi awalnya saya ada piket OSIS di sekolah jam 05.40 WIB sudah harus hadir di sekolah,” kata korban melalui akun Instagram Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (2/8).

Sesampainya di sekolah, saat itu pelaku mengatakan kepada satpam sekolah bahwa ibu korban kecelakaan. Korban pun panik lantaran mendapatkan informasi tersebut.

“Tiba-tiba penjaga sekolah saya berteriak, ‘kamu, kamu mama kamu kecelakaan’. Karena di situ saya panik jadinya saya menghampiri penjaga sekolah saya yang ada di lapangan. Pas saya samperin ada satu pria yang nggak saya kenal, dia itu nyebutin ciri-ciri mama saya dan dia ngasih tahu juga kalau mama saya kecelakaan,” jelasnya.

Korban pun saat itu ikut bersama pelaku untuk menghampiri ibunya yang disebut kecelakaan. Korban dibawa ke jembatan penyeberangan orang (JPO) seberang gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.

Rupanya, hal tersebut hanya akal busuk pelaku. Korban dijatuhkan dari motor dan langsung dibekap. Korban pun dicekik dan diancam pakai pisau agar mau menyerahkan barang-barang berharganya.

“Mulut saya dibekap, dicekik, diancam pakai pisau. Terus dia juga melakukan perampasan dengan kekerasan, dia minta cincin saya, anting saya, HP saya. Karena di situ saya takut (pelaku) ngambil barang-barang saya dengan kekerasan, jadinya saya kasih aja barang-barangnya,” imbuhnya.

Korban mengatakan dirinya masih trauma usai menjadi korban penculikan. Korban pun tidak percaya masih hidup usai dianiaya dan dirampok pelaku.

“Pada saat kejadian dia saking kagetnya selalu bilang gini ‘mamah, aku masih hidup nggak sih? Ini bener mamah bisa lihat aku nggak?’. Iya bener kamu masih hidup,” kata ibu korban melanjutkan.

(wnv/kapan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *