Bangladesh Bahaya, WNI Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan
Jakarta –
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mencermati perkembangan situasi di Bangladesh yang kini berbahaya. Warga negara Indonesia (WNI) diimbau meningkatkan kewaspadaan.
Disampaikan Kemlu RI lewat akun X-nya, Senin (5/8/2024), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dhaka meningkatkan status kedaruratan dari Siaga III menjadi Siaga II.
“Memperhatikan keselamatan dan keamanan, diimbau kepada para WNI di Bangladesh untuk meningkatkan kewaspadaan, mengurangi aktivitas luar rumah untuk hal-hal non-esensial, serta menghindari kerumunan massa dan lokasi demonstrasi. Para WNI juga diharapkan dapat terus menjaga komunikasi dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang ditetapkan KBRI Dhaka,” tulis Kemlu RI.
Pemerintah juga mengimbau WNI yang hendak ke Bangladesh menunda rencananya. Bila dalam keadaan darurat, WNI di Bangladesh diimbau menghubungi saluran telepon di bawah ini:
1. KBRI Dhaka: (+880) 1614444552
2. Direktorat Pelindungan WNI Kemlu: (+62) 812 9007 0027
Bangladesh masih luar biasa rusuh. Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina telah meninggalkan ibu kota Bangladesh, Dhaka, dengan helikopter pada Senin (5/8) waktu setempat atau tadi. Ribuan demonstran di luar Istana menuntutnya mundur.
Istana dikabarkan digeruduk rakyat. Seribu lebih orang masuk Istana dan mengobrak-abrik isinya.
Unjuk rasa yang dimulai sejak bulan lalu untuk memprotes kuota pekerjaan pegawai negeri telah meluas menjadi kerusuhan terburuk dalam 15 tahun pemerintahan Hasina dan berubah menjadi seruan yang lebih luas agar PM berusia 76 tahun itu mundur dari jabatannya.
(hari hari)