Kita Berhasil Turunkan Luas Karhutla 30% di Tahun 2023




Jakarta

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan di tahun 2023 pihaknya berhasil mengurangi luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mencapai 30 persen. Padahal, disebutnya, di tahun tersebut fenomena El Nino tengah terjadi di Indonesia.

Hal itu disampaikan dalam Talkshow Inspiratif “Pembelajaran Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Bersama Masyarakat”, dalam rangkaian Festival SEPERTI 2, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. Lantaran berhalangan hadir, pidato Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, Laksmi Dhewanthi, disampaikan langsung oleh Sesditjen PPI Noer Adi Wardojo.

“Kita telah berhasil menurunkan luas Karhutla tahun 2023 sekitar 30% dibandingkan dengan tahun 2019. Pada saat 2023 dan 2019 itu ada fenomena El Nino itu ya, mulai sering didengar oleh masyarakat itu pada saat bumi situasinya sedang panas-panasnya itu ya,” kata Laksmi sebagaimana pidato yang dibacakan, Minggu (11/8/2024).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

Laksmi menyebut peristiwa El Nino juga terjadi di Indonesia pada 2023. Namun, kata dia, dampak yang terjadi di tahun kemarin tak seluas seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Nah 2023 juga terjadi El Nino, namun dengan solusi permanen ini kita telah berhasil menurunkan kejadian Karhutlah tu 30%. Nah ini yang harus kita lanjutkan,” tambahnya.

Dikatakan KLHK sudah melakukan beberapa langkah untuk menekan Karhutlah terjadi di Indonesia, salah satunya dengan pengelolaan lanskap gambut. KLHK juga gencar melakukan modifikasi cuaca yang salah satunya dikenal sebagai hujan buatan.

“Melalui penyadartahuan kepada masyarakat melalui sosialisasi, penyuluhan, kampanye pencegahan Karhutla. Patroli pencegahan Karhutla, pelibatan kelompok masyarakat peduli api atau MPA, monitoring hotspot dan juga pelaksanaan operasi modifikasi cuaca yang Bapak Ibu sekarang kenal ada hujan buatan,” ujar Laksmi.

“Nah upaya-upaya tersebut menjadi perwujudan solusi permanen dalam pengendalian Karhutla yang juga didukung dengan analisis iklim dan cuaca pengendalian operasional dan juga pengelolaan lanskap gambut,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Festival LIKE merupakan agenda yang merangkum akumulasi kerja-kerja dan langkah korektif bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi (khususnya energi terbarukan). Adapun tema yang diambil dalam festival ini yaitu ’10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas.

Acara ini diisi berbagai kegiatan menarik seperti I LIKE CONCERT, I LIKE WALK (Fun Walk), Talkshow, Exhibition, Coaching Clinic, Sellers Meet Buyer, Demo Inovasi, Competition, dan KLHK Appreciation Night. Saat ini gelaran LIKE 2 telah memasuki hari terakhir.

(air/tahun)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *