Jubir PSI Desak Hasto Minta Maaf ke Jokowi soal Rekaman di Acara 2019!
Jakarta –
Juru bicara PSI Sigit Widodo mendesak Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan seluruh rakyat Indonesia terkait kebohongan soal Jokowi menggunakan penegak hukum untuk menekan sesuatu. Sigit menuding Hasto sengaja hanya menampilkan suara Jokowi untuk mengelabui media.
“Saya kira Mas Hasto harus meminta maaf kepada Pak Jokowi dan seluruh Rakyat Indonesia atas kebohongan ini. Mas Hasto dengan sengaja tidak memperlihatkan video dan hanya menampilkan suara untuk mengelabui media,” kata Sigit kepada wartawan, Minggu (18/8/2024).
Adapun Hasto membagikan rekaman video kepada wartawan yang berisi sambutan Jokowi saat acara Forkopimda 2019 dan menuding adanya upaya Jokowi membisiki penegak hukum untuk melakukan intimidasi.
Sigit menilai Hasto hanya mempermalukan dirinya sendiri dengan memperlihatkan rekaman Jokowi itu. Sigit menegaskan rakyat Indonesia sudah pintar dan mampu membedakan mana kabar bohong atau tidak.
“Menurut saya, tindakan Mas Hasto ini mempermalukan dirinya sendiri karena masyarakat sekarang sudah pintar dan mampu membedakan kabar bohong dengan informasinya yang benar,” kata Sigit.
Soal Tudingan Hasto
Sebelumnya Hasto mengungkit rekaman suara yang diduga merupakan suara Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam rekaman itu Jokowi berbicara mengenai upaya hukum dengan membisiki KPK, Jaksa Agung, hingga Kapolri.
Hasto awalnya menjawab pertanyaan wartawan perihal Ketum Partai NasDem, Surya Paloh, yang menyatakan NasDem tak akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Dia menjawab jika itu bukan kebiasaan Paloh, namun PDIP tak akan ikut campur.
Hasto menilai rakyat melihat pencabutan pengusungan Anies oleh NasDem sebagai hal yang tak biasa dan seperti ada yang ditutupi. Setelah itu, Hasto menyingung tentang adannya upaya menekan.
“Ini merupakan bagian kita lihat dari berbagai upaya-upaya yang mencoba menekan. Tadi kan beredar video kan bagaimana Pak Jokowi mengatakan akan menggunakan hukum dan kemudian melakukan pembisikan kepada Ketua KPK, kepada Jaksa Agung, Kapolri, itu tadi video yang saya terima. Apakah rekan-rekan wartawan sudah mendengar itu atau belum itu harus diklarifikasi oleh Bapak Presiden karena ini berbahaya didalam demokrasi dan penegakan hukum itu sekiranya hal tersebut benar. Udah pada mendengar belum?”kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8).
Saat mengetahui wartawan belum tahu video tersebut, Hasto mengeluarkan handphone-nya lalu memperlihatkan rekaman suara Jokiwi itu. Namun Hasto tak menjelaskan perihal apa dan kapan konteks ucapan Jokowi tersebut.
Berikut isi rekaman suara Jokowi yang ditunjukkan Hasto:
Jangan main-main, itu menggigitku sendiri. Lewat saya, bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan, saya bisik-bisik saja, ada yang main-main. Ya, kalau mau memata-matai diri sendiri, itu tidak mungkin.
Fakta di Balik Rekaman Jokowi
Berdasarkan catatan detikcom, ucapan Jokowi tersebut pernah diucapkan pada 2019 saat Rakornas Forkopimda, Sentul, Bogor, Rabu (13/11/2019). Jokowi saat itu mengingatkan pentingnya kepastian hukum bagi pengusaha dan pejabat yang melakukan inovasi. Jokowi meminta aparat penegak hukum tidak mencari-cari kesalahan mereka.
Jokowi akan menindak tegas aparat yang menghambat kebijakan atau inovasi yang baik untuk negara. Dia akan bertindak tegas melalui Jaksa Agung, Kapolri, hingga KPK.
“Kalau masih ada, akan saya gigit sendiri, ini ada apa kok nggak jalan. Saya sudah mulai ngerti, saya udah mulai ngerti kalau masih diteruskan. Kalau masih ada yang main-main. Sekali lagi, yang gigit saya sendiri, lewat cara saya. Lewat KPK bisa, lewat Polri, lewat Kejaksaan bisa. Saya bisikin, di sana ada yang main-main,” katanya.
(ketika/ambil)