Tolong Hargai dan Berpijak ke Konstitusi
Jakarta –
PBNU menyebut ingin memperbaiki kondisi PKB buntut konflik yang terjadi belakangan. PBNU juga berencana memanggil Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Lantas bagaimana respons Cak Imin?
Keinginan PBNU memperbaiki PKB dan memanggil Cak Imin ini disampaikan Ketua PBNU Umarsyah dalam jumpa pers di Jakarta Timur, Jumat (16/8/2024). Umarsyah menyebut perintah perbaikan PKB ini diberikan Rais Aam PBNU setelah menerima laporan Pansus yang sudah dibentuk.
“Diterima (hasil kerja Pansus) para kiai dan oleh para kiai dilanjutkan diserahkan kepada Rais Aam. Rais Aam berdasarkan laporan ini memberikan mandat kepada Gus Yahya kepada ketua umum untuk melaksanakan perintah dari Rais Aam. Apa perintahnya? Memperbaiki, intinya itu memperbaiki kondisi DPP PKB,” kata Umarsyah dilansir 20 Detik, Minggu (18/8/2024).
Umarsyah mengatakan langkah tersebut tidak berjalan atas nama pribadi, melainkan organisasi PBNU. Dia menegaskan perbaikan internal PKB harga mati.
“Kita tunggu ini sedang terus dilakukan upaya-upaya untuk melakukan perbaikan itu, dan ini langkah ini merupakan harga mati. Apapun ceritanya, PBNU akan melakukan perbaikan ini, tidak ada kata mundur selama belum diterima upaya perbaikan itu kita akan melakukannya terus menerus,” ucapnya.
Umarsyah juga menyebut pihaknya akan memanggil Cak Imin selaku Ketua Umum PKB untuk mengklarifikasi masalah yang ada. Dia berharap dalam waktu dekat sudah ada hasilnya.
“Memanggil iya. Ketua umum kita akan panggil,” ujar Umarsyah.
Respons Cak Imin
Kemudian, Cak Imin merespons pernyataan Umarsyah. Cak Imin mempersilakan hal tersebut untuk dibawa ke Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024.
“Silakan mau ngusulin perbaikan, dari semua pihak termasuk PBNU, kita sambut dengan baik sebagai masukan. Nanti kita bawa ke Muktamar di Bali,” kata Cak Imin di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (18/8/2024).
Cak Imin juga merespon rencana PBNU memanggil dirinya dan elite PKB buntut konflik tersebut. Cak Imin meminta masing-masing berpijak pada konstitusi. Menurutnya, PBNU dan PKB merupakan dua organisasi yang tidak ada hubungan organisatoris.
“PBNU sama PKB ini 2 organisasi yang berbeda tidak ada hubungan organisatoris, jadi tolong masing-masing menghargai dan berpijak kepada konstitusi negara. Kita PKB akan mengutamakan tanggal 24 Agustus di Bali, dan kita meminta semua menghormati konstitusi PKB, konstitusi partai politik,” imbuhnya.
(wnv/fas)