Heru Haru Lihat Siswa Ingin Bawa Makan Siang Gratis untuk Nenek di Rumah
Jakarta –
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melaksanakan kunjungan ke SDN Cideng 07, Jakarta Pusathari ini. Dalam kunjungannya itu, Heru Budi melakukan uji coba makan siang bergizi gratis.
Uji coba perdana makan siang gratis itu dilaksanakan pada Senin (19/8/2024). Ada sekitar 495 siswa yang mendapat makan siang bergizi gratis di sekolah itu.
Saat pembagian makanan, ada beberapa siswa kelas 2 SD yang tidak mau makan. Mereka mengaku, makanan itu akan dibawa pulang untuk orang tua di rumah.
“Kenapa nggak dimaem?” tanya Heru saat menghampiri salah satu siswa itu.
“Mau buat nenek saja, nenek lagi sakit,” kata siswa itu.
Heru pun terlihat kaget mendengar hal itu. Ia pun langsung mengambil boks makanan lagi dan diberikan kepada siswa itu.
“Nih Bapak kasih dua, kamu maem ya. Nanti yang satu boleh bawa pulang,” kata Heru sambil membukakan boks nasi untuk siswa itu.
Selain itu, ada beberapa siswa yang mengaku sudah kenyang dan ingin dibawa pulang.
“Buat Bapak di rumah,” kata siswa yang lain.
Melihat hal itu, Heru Budi merasa terharu. Untungnya, kata Heru, stok makan siang itu sengaja dilebihkan.
“Jadi gini. Saya terharu. Untung saja ada stok lebih. Tadi saya tanya kenapa kamu tidak mau makan? Saya mau bawa makanannya untuk nenek. Karena nenek lagi sakit,” kata Heru kepada wartawan.
“Memang kita kasih stok lebih, itu dibawa kita kasih lagi satu box untuk neneknya, jadi tadi adik-adik itu ya tetap makan di situ,” imbuhnya.
(Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melaksanakan kunjungan ke SDN Cideng 07, uji coba makan siang bergizi gratis, 19 Agustus 2024. (Brigitta Belia Permata Sari/detikcom)
|
Sementara itu, Heru pun mengatakan bahwa pihaknya akan mencari waktu untuk mengadakan makan siang bergizi di Sekolah Dasar secara serentak di Jakarta.
“Jadi nanti saya akan atur waktunya untuk bisa makan gratis sekolah serentak di Jakarta, mungkin SD dulu,” kata Heru.
“Saya mau lihat mekanisme, proses pengantarannya gimana, proses adik-adik makan gimana, lauk pauknya tentu yang bergizi,” sambungnya.
Selain itu, Heru dan jajarannya masih akan mengevaluasi penerapan makan bergizi gratis itu. Evaluasi itu menyangkut menu makanan apa yang cocok dan biaya yang dikeluarkan untuk hal tersebut.
“Mungkin nanti saya evaluasi lagi, Rp15 ribu itu adalah menu saja, di DKI menu saja. Mungkin ada biaya lain untuk masak, pengantaran, boks-nya, plus minusnya Rp 22-25 ribu, yang penting nanti menunya cukup baik,” imbuhnya.
(putih/bawah)