Bijak Kelola Sampah, BRI Hadirkan Program Inovatif Zero Waste to Landfill
Jakarta –
BRI menghadirkan program inovatif Zero Waste to Landfill untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Program yang melibatkan kolaborasi stakeholder ini bertujuan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, serta mengelola sampah secara bertanggung jawab agar tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang semakin terbatas.
Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto mengatakan BRI membangun sustainability culture, dimulai dari peningkatan kesadaran dan kapasitas pekerja terkait dampak sampah.
“BRI secara aktif memberikan edukasi kepada pekerja mengenai dampak negatif sampah yang tidak dikelola dengan baik. Melalui peran Green Team di unit kerja BRI, pekerja diajak untuk memahami berbagai jenis sampah, mulai dari sampah organik (sisa makanan dan dedaunan), anorganik (kertas, plastik, gelas, logam), dan sampah residu (pembalut, puntung rokok, dan styrofoam),” jelas Solichin dalam keterangan tertulis, Kamis (29/8/2024).
Ia memaparkan BRI Green Team menjadi role model dan akselerator dalam penerapan gaya hidup berkelanjutan di lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Tim ini mengedukasi dan mengkampanyekan isu keberlanjutan (lingkungan, sosial, dan tata kelola) di seluruh wilayah operasional BRI hingga Regional Office (RO).
Sejalan dengan program edukasi tersebut, BRI menerapkan sistem segregasi sampah di lingkungan perusahaan yang diawali dari Gedung Kantor Pusat BRI Sudirman dan Gedung TSI BRI Ragunan. Sistem ini memisahkan tempat pembuangan sampah sesuai jenisnya (organik, anorganik, dan residu).
Dengan memilah sampah dari sumbernya, Solichin berharap sampah dapat dikelola secara terpisah. Cara ini diharapkan mempermudah proses daur ulang dan tidak ada sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Untuk lebih memotivasi pekerja dalam praktik Zero Waste to Landfill, BRI juga menyediakan mesin Reverse Vending Machine (RVM) yang berlokasi di gedung Kantor Pusat BRI dan Menara BRILiaN sebagai sarana daur ulang botol plastik.
Pekerja yang menyetor sampah botol plastik ke dalam mesin ini akan mendapatkan poin reward yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik. Pada tahap awal implementasi di bulan Juli 2024, RVM telah mengumpulkan lebih dari 3.700 botol plastik bekas, dengan potensi penghindaran emisi sebesar 367 kg CO2e, menunjukkan antusiasme pekerja terhadap keberlanjutan.
Kolaborasi dalam Pengelolaan Sampah
Untuk memberikan dampak positif pada lingkungan, BRI menjalin kerja sama strategis dengan pihak ketiga yang memiliki keahlian dan fasilitas dalam pengelolaan sampah. Kolaborasi antar stakeholder ini memastikan semua jenis sampah, termasuk plastik, kertas, organik, dan lainnya, dikelola dengan baik dan tidak berakhir di TPA.
Selama tahun 2023, program Zero Waste to Landfill yang diimplementasikan di lingkungan Kantor Pusat BRI dan gedung TSI BRI telah berhasil mengurangi sampah yang terbuang di TPA hingga 50 ton setiap bulannya dengan total sampah terdaur ulang sebesar 591 ton, dengan potensi penghindaran emisi sebesar 441 ton CO2e.
Sampah organik, baik sampah sisa makanan pekerja dan sisa dedaunan, diolah menjadi produk maggot dan kompos. Produk maggot yang dihasilkan dari pengumpulan sampah organik Perusahaan mencapai 5 ton dan produk kompos mencapai 40 ton. Sementara itu, sampah plastik yang berhasil terdaur ulang sejumlah 109 ton dan sampah kertas terdaur ulang sebesar 72 ton.
Melalui kolaborasi ini, BRI berhasil mengolah 350 ton sampah residu menjadi sumber energi terbarukan melalui teknologi Refuse Derived Fuel (RDF). Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi signifikan dalam pengurangan volume sampah, tetapi juga menghasilkan energi bersih yang berdampak positif terhadap lingkungan.
(akn/ega)