Saat Lantunan Ayat Al-Qur’an dan Injil Lukas Dibacakan di Hadapan Paus Fransiskus




Jakarta

Paus Fransiskus telah menghadiri acara dialog bersama tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dalam acara itu, Paus Fransiskus juga mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan ayat Alkitab dibacakan.

Momen tersebut terjadi di awal acara, saat Paus sedang duduk di tempat yang telah disiapkan, MC meminta seorang gadis remaja untuk membacakan ayat suci Alquran. Ayat yang dibaca adalah Surat Al-Baqarah Ayat 62 dan Surat Al Hujurat Ayat 13.

Setelah remaja tersebut membaca ayat Al-Qur’an, seorang Lektor membacakan Injil Lukas 10:25-37.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

Setelah itu, barulah Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar memberi sambutan. Kemudian Paus Fransiskus juga memberikan pidato.

Kemudian, Paus Fransiskus juga mendengarkan pembacaan Deklarasi Istiqlal. Dokumen deklarasi tersebut lalu ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

Berikut isi Deklarasi Istiqlal 2024:

1. Nilai-nilai yang dianut oleh tradisi agama-agama kita harus dimajukan secara efektif, untuk mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang melanda dunia kita. Sejatinya nilai-nilai agama harus diarahkan untuk meningkatkan budaya hormat, bela rasa rekonsiliasi, dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumanisasi dan perusakan lingkungan.

2. Para pemimpin negara pada khususnya terinspirasi oleh narasi dan tradisi rohani masing-masing harus bekerja sama dalam menanggapi krisis-krisis tersebut di atas, mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan.

3. Oleh karena terdapat satu keluarga umat manusia di seluruh dunia, dialog antarumat agama harus diakui sebagai sebuah sarana yang efektif untuk menyelesaikan konflik-konflik lokal regional dan internasional terutama konflik-konflik yang dipicu oleh penyalahgunaan agama. Selain itu keyakinan dan ritual-ritual agama kita memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh hati manusia dengan demikian menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam kepada martabat manusia.

4. Menyadari bahwa lingkungan hidup yang sehat, damai dan harmonis sangat penting menjadi hamba Allah dan pemelihara ciptaan yang sejati, kami dengan tulus menghimbau semua orang yang berkehendak baik untuk mengambil tindakan tegas guna menjaga keutuhan lingkungan hidup dan sumber dananya karena kita telah mewariskan dari generasi sebelumnya dan berharap dapat meneruskannya kepada anak cucu kita.

(sentuhan/ambil)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *