Mengenal Festival Kue Bulan: Makna hingga Sejarah Perayaannya


Jakarta

Festival Kue Bulan dirayakan hari ini. Festival Kue Bulan (Festival Kue Bulan) merupakan tradisi atau hari raya masyarakat Tionghoa yang disebut juga Festival Pertengahan Musim Gugur (Festival Pertengahan Musim Gugur) dan dirayakan pula di Indonesia.

Perayaan terbesar kedua setelah Imlek ini senantiasa disajikan dengan Kue Bulan yang menjadi ciri khas sekaligus nama dari festival ini. Kue Bulan sendiri merupakan makanan tradisional masyarakat Tionghoa yang wajib ada dan disajikan di berbagai perayaan besar.

Mengutip dari Kemendikbudristek, Festival Kue Bulan dirayakan setiap tahun pada tanggal 15 bulan 8 dalam penanggalan Imlek atau kalender Tionghoa. Selama sekitar tanggal tersebut, masyarakat Tionghoa yang ada di seluruh dunia biasa merayakannya dengan Festival Kue Bulan (Festival Kue Bulan) atau disebut juga Festival Pertengahan Musim Gugur (Festival Pertengahan Musim Gugur).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

Festival Kue Bulan ini merupakan perayaan yang paling populer di kalangan masyarakat Tionghoa di berbagai penjuru dunia, dan kepopulerannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Karena selain merupakan legenda, Kue Bulan juga sangat digemari banyak orang.

Kakek Ini Nekat Makan Kue Bulan yang Sudah Kedaluwarsa 10 TahunIlustrasi Kue Bulan (Foto: Sin Chew/iStock)

Di kalangan masyarakat Tionghoa sendiri, Festival Kue Bulan dianggap sebagai simbol perayaan syukur dengan menikmati bulan purnama. Mengutip dari Bahasa Inggris BritannicaKue Bulan biasa disantap saat Festival Kue Bulan sembari menatap bulan panen purnama.

Secara tradisional, Kue Bulan memiliki bentuk yang bulat atau persegi. Kue tipis yang agak manis ini dibentuk di sekeliling isian yang umumnya terbuat dari pasta biji teratai. Pada titik tertentu, kuning telur asin utuh turut ditambahkan untuk melambangkan bulan.

Mengutip dari Sorotan TiongkokFestival Kue Bulan memiliki sejarah lebih dari 3.000 tahun. Festival ini berasal dari kebiasaan para kaisar Tiongkok yang menyembah bulan pada masa Dinasti Zhou. Festival ini pertama kali muncul sebagai festival pada masa Dinasti Song.

Menurut garis waktunya, Festival Kue Bulan bermula dari Dinasti Zhou pada tahun 1045-221 SM (sebelum Masehi). Lalu menjadi populer pada masa Dinasti Tang sekitar tahun 618 – 907 Masehi. Selama periode tahun 960-1279 Masehi, perayaan ini barulah menjadi sebuah festival pada masa Dinasti Song.

Festival Kue Bulan yang dimakan mulai berlangsung pada masa Dinasti Yuan sekitar periode tahun 1279-1368 Masehi. Selanjutnya, popularitas Festival Kue Bulan semakin memuncak pada masa Dinasti Ming dan Qing, yaitu pada periode 1368-1912 Masehi. Dan menjadi Hari Libur Nasional sejak tahun 2008.

(wia/idn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *