Pungli Pasar Tumpah Jl Merdeka Bogor, Pedagang Diminta Rp 100 Ribu/Hari



Bogor

Polresta Bogor Kota menyelidiki dugaan praktik pungutan liar (pungli) Dari pasar tumpah Jl Merdeka, Kota Bogor yang viral di media sosial. Hasil penyelidikan terungkap, pungli diduga dilakukan oleh preman dengan nilai mencapai Rp 80-100 ribu.

“Hasil lidik terkait viralnya pungutan liar (pungli) di Pasar Merdeka Jl Merdeka Kota Bogor, (di antaranya), bahwa besaran pungli, pedagang menyerahkan uang setiap harinya di kisaran Rp 80 ribu-100 ribu,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso dalam keterangan tertulis, Selasa (17/9/2024).

“Bahwa yang melakukan pungli saudara J dan E, dikenal sebagai preman pasar dan orang-orang yang merupakan gabungan ormas. (Kemudian) Oknum dari Dinas Lingkungan Hidup dengan atas nama kebersihan,” imbuhnya.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

Bismo menyebut pungli dilakukan terhadap 340 pedagang yang ada di pasar tumpah, Pasar Merdeka Kota Bogor. Pungutan ini dilakukan oleh pelaku mulai pukul 03.00-06.00 WIB.

“Adapun cara pungli dilakukan dengan cara mengutip langsung kepada para pedagang atau lapak, dilakukan lebih dari tiga kali kutipan dengan orang yang berbeda, dari jam 03.00 WIB-jam 06.00 WIB,” kata Bismo.

Saat ini, kata Bismo, Satreskrim Polresta Bogor Kota masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait kasus dugaan pungli tersebut. Pihak-pihak yang diduga melakukan pungli akan dilakukan pemanggilan.

“Rencana selanjutnya, akan memperdalam lidik pada orang-orang yang memungut uang pedagang pinggir jalan atau pedagang kaki lima,” kata Bismo.

Foto: Polisi berpakaian preman selidiki dugaan pungli di pasar tumpah Jl Merdeka Kota Bogor (dokumen Polresta Bogor Kota)Foto: Polisi berpakaian preman selidiki dugaan pungli di pasar tumpah Jl Merdeka Kota Bogor (dokumen Polresta Bogor Kota)

Viral di Media Sosial

Viral di media sosial warga keluhkan keberadaan pasar tumpah di Jl Merdeka Kota Bogor karena membuat macet dan kumuh. Dalam narasi di video viral, keberadaan pasar dianggap sulit ditertibkan karena adanya preman yang mendapat keuntungan dari pedagang pasar tumpah.

(garam/hari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *