Nyamuk Wolbachia Disebar Bertahap di Jakbar, Efeknya Baru Terasa 2 Tahun
Jakarta –
Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan mulai menyebar nyamuk Nyamuk Aedes Aegypti ber-wolbachia pada 4 Oktober 2024 mendatang di RW 7 Kembangan, Jakarta Barat. Namun efek penyebaran nyamuk wolbachia itu akan terasa dalam waktu dua tahun.
Dinas Kesehatan DKI menyebut penyebaran nyamuk di seluruh wilayah Jakbar akan dilakukan secara bertahap.
“Rilis pertama nyamuk Nyamuk Aedes Aegypti di Kembangan. Rencana dilakukan RW 7 Kembangan Utara, Kembangan Jakbar,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam diskusi, Rabu (25/9/2024)
“Kemudian diikuti launching-launching berikutnya di wilayah sehingga 2025 target kita rilis di kecamatan lainnya di Jakbar, Jakbar ada delapan kecamatan secara bertahap dilakukan rilis hingga akhirnya seluruh wilayah Jakbar dirilis nyamuk Nyamuk Aedes Aegypti ber-wolbachia,” sambungnya.
Ani menjelaskan, setidaknya membutuhkan waktu 2 tahun melihat keberhasilan nyamuk ber-wolbachia menurunkan angka kasus DBD. Ani menjelaskan, program ini dikatakan berhasil jika populasi nyamuk dengan wolbachia lebih banyak dibandingkan nyamuk Nyamuk Aedes Aegypti normal
“Indikator keberhasilannya populasi nyamuk ber-wolbachia minimal 60% dari populasi nyamuk aedes yang ada di lingkungan. Dampak keberhasilan program baru akan dirasakan setelah 2 tahun. Memang butuh waktu dari sejak rilis sampe kita punya target 60% populasi nyamuk ber-wolbachia mendominasi populasi nyamuk,” jelasnya.
Ember berisikan sekitar 100-150 telur nyamuk akan diletakkan di rumah-rumah warga yang menjadi orang tua asuh (OTA). Ember itu akan ditempatkan dengan jarak 50 meter dari satu ember ke ember lain.
“Kami siapkan lebih dari 800 orang tua asuh yang siap, rumahnya bersedia ditempati ember-ember wolbachia,” terangnya.
(sekarang / aik)