28 Anak Keracunan Diduga Usai Santap Nasi Kotak di Cianjur




Jakarta

Sebanyak 28 anak dari dua desa yakni Desa Gunungsari dan Kertajaya di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur mengalami keracunan massal. Anak-anak di dua desa itu diduga keracunan usai menyantap nasi kotak.

“Awalnya ada acara muludan, lokasinya di Desa Gunungsari. Pesertanya anak-anak dari dua desa. Setelah kegiatan kemudian dibagi nasi kotak. Termasuk anak saya juga dibagi nasi kotak,” ujar warga bernama Komarudin (35) kepada wartawan, Minggu (6/10/2024).

Menurut dia, anaknya memakan nasi kotak pada pukul 12.30 WIB. Namun pada pukul 17.00 WIB, anaknya langsung merasa pusing disertai muntah.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

“Muntah-muntahnya jam 5 sore. Jadi tidak langsung muntah setelah makan, tapi jeda beberapa jam setelah makan,” kata dia.

Dia menyebutkan setelah melihat ke tetangga di sekitar rumahnya, ternyata anak-anak lain yang juga mendapatkan dan memakan nasi kotak tersebut mengalami hal serupa.

“Jadi bukan hanya anak saya, tapi anak-anak lain juga ternyata mengalami mual dan muntah. Langsung dibawa ke dokter dan puskesmas oleh Pemdes,” kata dia.

Dokter Piket Puskesmas Ciranjang Bryan Rizaldi, mengatakan total ada 38 orang yang dirawat di puskesmas dengan gejala keracunan. Di mana, 28 di antaranya merupakan anak-anak.

“Dari 38 orang yang sudah dibawa dan dirawat ke puskesmas, ada sekitar 28 pasien anak-anak dan 10 orang dewasa. Jadi kebanyakan anak-anak. Tapi informasinya masih banyak yang dirawat di aula desa,” kata dia.

“Bahkan tadi ada yang dirujuk ke rumah sakit,” tambahnya.

Dia mengatakan rata-rata pasien mengalami keracunan akibat mengkonsumsi olahan daging ayam. “Diduga penyebab dari makanan, kebanyakan yang keracunan karena memakan olahan ayam,” kata dia.

Bryan mengatakan untuk memastikan penyebab keracunan massal, pihaknya sudah mengambil sampel makanan dan muntahan dari pasien.

“Untuk sampel makanan dan muntahan sudah diamankan. Tadi dari Dinkes juga turun ke lapangan. Kita akan uji laboratorium sampel tersebut untuk memastikan penyebab keracunan massal,” pungkasnya.

(kapan/kapan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *