Jokowi soal Hakim Cuti Massal Minta Kenaikan Gaji: Semua Masih Dikaji-Dihitung




Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal aksi cuti bersama hakim seluruh Indonesia karena menuntut kenaikan gaji. Jokowi mengatakan semua itu masih dalam kajian dan perhitungan menPAN-RB hingga menteri keuangan.

“Semuanya masih dalam kajian dan perhitungan di menPAN, menkumham, dan Kemenkeu. Semuanya baru dihitung, dan dikalkulasi,” kata Jokowi usai menghadiri acara BNI Investor Daily, JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Seperti diketahui sebelumnya, hakim dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Solidaritas Hakim Indonesia melaksanakan aksi cuti bersama mulai 7 Oktober-11 Oktober. Aksi tersebut dipicu oleh gaji dan tunjangan yang menurut mereka tidak sesuai.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Gerakan ini bertema ‘Gerakan Cuti Bersama Hakim Se-Indonesia’. Aksi itu akan terpusat di Jakarta. Lembaga atau tokoh terkait juga akan diajak diskusi oleh para hakim nantinya.

Keresahan ini katanya sudah terbendung sejak lama. Ada 11 data yang dipaparkannya, yakni gaji dan tunjangan yang tidak memadai, inflasi yang terus meningkat, tunjangan kinerja hilang sejak 2012, tunjangan kemahalan yang tidak merata, beban kerja dan jumlah hakim yang tidak proporsional, kesehatan mental, harapan hidup hakim menurun, rumah dinas, serta fasilitas transportasi yang tidak memadai.

“Gerakan Cuti Bersama Hakim Se-Indonesia ini akan dilaksanakan secara serentak oleh ribuan hakim mulai tanggal 7 hingga 11 Oktober 2024. Sebagian dari kami juga akan berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi simbolik sebagai bentuk protes terhadap kondisi kesejahteraan dan independensi hakim yang telah terabaikan selama bertahun-tahun,” ujar juru bicara Solidaritas Hakim Indonesia, Fauzan Arrasyid, dalam keterangan yang diterima, Jumat (27/9).

“Akibat tunjangan yang tidak mengalami penyesuaian selama 12 tahun, kini banyak hakim yang tidak mampu membawa keluarganya ke daerah penempatan kerja. Jika harus membawa seluruh anggota keluarga, hakim memerlukan biaya yang cukup besar, yang tidak dapat ditanggung dengan penghasilan mereka saat ini,” tambahnya.

(eva / kapan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *