Komisi VI DPR Undang BPKN hingga ‘Doktif’, Anggota Langsung Protes Topeng



Jakarta

Komisi VI DPR Menerapkan Opini Mendengarkan (RDP) dengan BPKN dan sejumlah influencer di bidang kosmetik. Rapat untuk menyerap aspirasi dari sejumlah pihak terkait rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Konsumen.

Hadir dalam rapat dengar pendapat ini yakni Kepala BPKN M Mufti Mubarok, influencer bidang kosmetik seperti dr Amira Farahnaz atau ‘dokter detektif‘, dr Maria Fransisca dan Founder BeautyBiz Verra Oktavianti.

Komisi VI DPR mempersilakan Ketua BPKN untuk menyampaikan masukan terhadap RUU Perlindungan Konsumen. Dalam pemaparannya, BPKN ingin diberi tambahan kewenangan untuk memanggil pelaku usaha yang dilaporkan lantaran merugikan konsumennya.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Ketika kami diberikan fungsi, ketika kami diberikan tugas tetapi kami tidak diberikan kewenangan misalnya untuk memanggil pelaku usaha, misalnya untuk meminta klarifikasi kepada pelaku usaha untuk misalnya meminta bahan dan keterangan yang diperlukan untuk menangani pengaduan yang dilakukan oleh konsumen,” kata Mubarok dalam rapat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025).

“Nah kami tidak diberikan kewenangan itu, oleh karena itu, ke depan kami berharap untuk bisa diberikan kewenangan memangil pelaku usaha,” tambahnya.

Komisi VI juga mempersoalkan influencer ‘doktif’ Amira Farahnaz untuk menyampaikan pendapatnya terkait perlindungan konsumen. Pada momen tersebut, anggota Komisi VI Fraksi PAN Abdul Hakim Bafagih heran lantaran ‘doktif’ memakai topeng ke rapat resmi.

“Izin pimpinan, ini kita diundangan itu mengundang sosok yang clear atau sosok yang misterius ini? Inikan kita lembaga tinggi negara kan,” ujar Hakim.

“Makanya, tapi yang hadir cuma 2 ya? 3?” jawab Wakil Ketua Komisi VI DPR Nurdin Halid.

Abdul Hakim menyebut pihaknya ingin menggali informasi terkait perlindungan konsumen. Abdul Hakim ingin sosok yang dihadirkan jangan misterius.

“Dipermasalahkan kalau kemudian menggunakan topeng atau atribut-atribut yang menjadi misterius karena kita ini berusaha menggali informasi dari sumber yang terpercaya kan, jangan sampai menjadi misterius,” ujar Hakim.

“Pak Hakim tadi tuh sebenernya saya juga bertanya ini tuh ibu dokter ini kaca matanya bagus banget gitu, he-he-he. Saya kira nggak masalah ya, Pak Hakim ya he-he,” ujar Nurdin Halid.

Amira Farahaz mengatakan masalah itu dikatakan dalam dekat dengan data yang dia pegang. “Insyallah kita di sini akan ditampilkan berdasarkan data,” kata Amira Farahaz.

(Air/RFS)


Hoegeng Awards 2025


Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *