Projo dan Relawan Jokowi Lainnya Tak Tahu Masalah Sebenarnya
Jakarta –
Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, merespons pembelaan relawan Pro-Jokowi (Projo) terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Guntur menyebut Projo dkk tidak mengetahui masalah sebenarnya antara PDIP dan Jokowi.
“Projo dan relawan Jokowi yang lain itu hanya penjilat saja tapi tidak tahu masalah sebenarnya dan kami menduga Jokowi sedang menghasut. Kita akan lihat kalau ancaman ini nyata, tentu kami tidak akan tinggal diam,” kata Guntur kepada wartawan, Minggu (16/3/2025).
Guntur mengatakan Projo terprovokasi dan terhasut ucapan Jokowi yang membantah tudingan politikus PDIP, Deddy Sitorus, terkait utusan. Menurutnya, tak ada yang salah dari pernyataan Deddy Sitorus.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
“Karena bagi kami pernyataan Bang Deddy Sitorus itu hanya menyampaikan fakta. Kecuali kalau Bang Deddy Sitorus menyebut ada ‘utusan Jokowi atau Jokowi mengirimkan utusan’ ini ada konsekuensi hukumnya. Yang disampaikan Bang Deddy Sitorus ‘tanggal 14 ada utusan…’ Di mana salahnya?” ucapnya.
Dia menegaskan kabar soal permintaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto harus mundur, permintaan jangan pecat Jokowi, hingga 9 kader PDIP yang menjadi target adalah benar adanya. Atas hal itu, Guntur menduga Hasto dikriminalisasi oleh KPK.
“Setelah tanggal 14 utusan itu datang, tanggal 16 PDI Perjuangan memecat Jokowi bersama 26 anggota yang diputuskan melanggar. Tanggal 18 ada perkembangan perkara kasus Mas Hasto. Tanggal 20 pelantikan Komisioner KPK, di hari yang sama: ada gelar perkara kasus Mas Hasto. Tanggal 23 Mas Hasto ditetapkan tersangka. Sprindik bocor kemana-mana. Tanggal 24 Desember pengumuman KPK Mas Hasto tersangka,” jelasnya.
Pernyataan Projo
Waketum relawan Pro-Jokowi (Projo), Freddy Damanik, menanggapi pernyataan PDIP yang tak percaya jika Jokowi kerap diam meski dicela. Freddy menyebutkan kesabaran seseorang pasti ada batasnya.
“Faktanya adalah bahwa ia selalu diam, dihina, difitnah, tetapi setiap orang memiliki batas untuk kesabaran, termasuk jokowi yang juga manusia normal dengan kesabaran,” kata Freddy kepada wartawan pada minggu (16/3/2026).
Freddy memandang, jika PDIP kerap menyinggung Jokowi, bukan tidak mungkin, Presiden RI ke-7 itu akan menyerang balik. Projo pun meminta PDIP move on.
“Demikian juga sekarang kalau PDIP terus mengganggu Jokowi bukan tidak mungkin Jokowi juga akan melawan dan akan menghancurkan kembali PDIP dengan cara caranya, walaupun beliau sudah tidak Presiden lagi,” kata Freddy.
“Oleh karena itu, kami meminta kepada PDIP agar segera move on dari Jokowi, tidak usah lagi menyerang Jokowi dan keluarganya,” tambahnya.
Bara JP Desak Jokowi Ambil Langkah Hukum
Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) menanggapi pernyataan PDIP yang tak percaya jika Jokowi kerap diam meski dicela. Ketum Bara JP, Utje Gustaaf Patty, menyatakan pihaknya membuka peluang akan mendesak Jokowi untuk mengambil langkah hukum ke pihak yang memfitnah.
“Pak Jokowi hampir tidak pernah bereaksi terlebih karena beliau adalah tokoh bangsa. Tapi saat ini beliau tidak lagi menjabat presiden, jadi tidak tertutup kemungkinan kami akan mendesak beliau untuk mengambil langkah hukum terhadap para pemfitnah,” kata Utje kepada wartawan, Minggu (16/3/2025).
Utje mengatakan hingga kini pemfitnah Jokowi sibuk melempar isu tanpa ada bukti. Ia menilai hal ini justru membuat kegaduhan di masyarakat.
(FAS/IMK)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu