Efisiensi Anggaran, Walkot Semarang Prioritaskan Pendidikan dan Infrastruktur
Jakarta –
Wali Kota Semarang, Agustina menegaskan komitmennya dalam memastikan pemerataan pendidikan di kota ini agar dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Untuk itu, Pemkot Semarang memilih mengalokasikan anggaran yang sebelumnya direncanakan untuk pembangunan sekolah baru ke program beasiswa bagi siswa kurang mampu di sekolah swasta.
“Pendidikan harus merata. Kami memilih untuk membantu lebih banyak anak dari pada membangun satu sekolah yang hanya dinikmati segelintir orang,” ujar Agustina dalam keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).
Hal itu ia sampaikan dalam Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD 2025-2029 di Patra Hotel & Convention. Selain pendidikan, lanjut Agustina, pembangunan infrastruktur juga menjadi prioritas utama bagi Agustina dan Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin dalam memimpin Kota Semarang selama lima tahun ke depan.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
“Kemarin ada yang bertanya kenapa anggaran infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan turun. Ini karena APBD murni 2025 masih berdasarkan kebijakan sebelumnya, sehingga kami perlu melakukan penyesuaian. Infrastruktur tetap jadi prioritas utama. Saya paham ada yang merasa jalan di lingkungannya penting, tapi begitu juga dengan saudara kita di Ngaliyan, Rowosari, Genuk, dan Tugu. Semua butuh perhatian. Maka kami akan memastikan pembangunan jalan, drainase, dan selokan dilakukan secara merata,” jelasnya.
Di samping itu, ia menekankan pentingnya kebersihan kota sebagai faktor pendukung pertumbuhan ekonomi.
“Semarang Bersih bukan sekadar slogan. Pariwisata, perdagangan, dan jasa berkembang jika kota ini nyaman dan tertata. Oleh karena itu, resik-resik harus menjadi budaya bersama,” imbuhnya.
Agustina juga menegaskan bahwa RPJMD bukan sekadar dokumen anggaran, melainkan peta jalan pembangunan Kota Semarang lima tahun ke depan.
“Kami ingin memastikan bahwa RPJMD ini menjadi karya yang dipahami dan diamini oleh seluruh masyarakat. Semarang memiliki visi inklusif, tidak boleh ada yang tertinggal,” ujar Agustina.
Lebih lanjut, ia membuka ruang diskusi untuk masukan dari masyarakat.
“Silakan sampaikan masukan, baik tertulis maupun melalui diskusi dengan saya, Pak Iswar, Pak Sekda, dan tim Bappeda. Semua ini harus menjadi rancangan yang hidup dan menjawab tantangan nyata di masyarakat,” ungkapnya.
Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan seremoni Kick-off Pembangunan Kota Semarang 2025-2030, diskusi panel, sesi tanya jawab, dan penandatanganan berita acara konsultasi publik sebagai wujud komitmen bersama dalam membangun kota yang lebih maju, inklusif, dan berkeadilan.
Berbagai pihak turut hadir dalam acara ini, termasuk Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Ketua DPRD Kota Semarang, Wakil Wali Kota, akademisi, serta tokoh masyarakat. Sebagian peserta mengikuti kegiatan secara daring untuk memperluas keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan kota.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu