Kemnaker-Kemdikdasmen Teken Mou Selaraskan Pendidikan dan Industri




Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait Sinergi Program Pembangunan Bidang Ketenagakerjaan dengan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Penandatanganan ini berlangsung di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Senin (24/3).

Kerja sama ini menjadi langkah awal dalam upaya menyelaraskan dunia pendidikan dengan kebutuhan industri, khususnya melalui skema Transisi sekolah untuk bekerja.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja agar lulusan SMA dan SMK lebih siap menghadapi tantangan industri.



“Inisiatif ini bertujuan untuk menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja agar lulusan SMA dan SMK lebih siap menghadapi tantangan di industri,” ujar Menaker Yassierli.

Menurut Menaker, tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah memastikan lulusan pendidikan benar-benar siap kerja.

Salah satu fokus utama Kemnaker adalah merancang program school to work transition yang relevan dengan perkembangan teknologi, khususnya dalam bidang IT dan digitalisasi, guna memenuhi kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaan masa depan.

“Ini sejalan dengan tuntutan kita dalam memenuhi kompetensi-kompetensi untuk future jobs. Kita berharap potret pengangguran lulusan SMA dan SMK ke depannya semakin menurun, dan kita memiliki solusi dengan adanya penyelarasan dari institusi pendidikan lanjut kepada dunia vokasi,” ucapnya.

Sementara, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan MoU dengan Kemnaker bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelatihan vokasi bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui kerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) yang dikelola Kemnaker.

“Kami ingin memastikan bahwa lulusan SMK memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Dengan mendapatkan pelatihan di BPVP, para siswa akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dengan keterampilan yang lebih mumpuni,” ujar Abdul Mu’ti.

Abdul Mu’ti mengharapkan melalui MoU ini siswa SMA dan SMK akan mendapatkan pelatihan yang berorientasi pada kebutuhan industri dan dunia kerja. Selain meningkatkan keahlian sesuai bidang yang mereka tekuni, para siswa juga akan memperoleh sertifikat sesuai dengan program pelatihan yang mereka ikuti di BPVP Kemnaker.

“Sertifikasi ini diharapkan dapat menjadi modal bagi mereka untuk bersaing di dunia kerja maupun menjadi wirausaha mandiri,” ungkapnya.

[Gambas:Video CNN]

(AGT)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *