Profil dan Sepak Terjang Hery Gunardi yang Kini Jadi Dirut Baru BRI
Jakarta, CNN Indonesia –
Hery Gunardi diangkat menjadi direktur utama PT Bri (Persero) menggantikan Sunarso.
Pengangkatan terungkap dalam pengumuman RUPST BRI pada Senin (24/3).
“Direktur Utama Hery Gunardi,” dalam pernyataan yang disampaikan dalam RUPST
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Lalu siapa sebenarnya Hery Gunardi?
Mengutip berbagai sumber, Hery bukan merupakan tokoh asing di dunia perbankan Indonesia.
Sebelum diangkat menjadi dirut BRI dia merupakan bos BSI.
Penunjukan Hery menjadi dirut BSI tentu tak asal. Maklum, sebelum menggenggam jabatan, Hery sudah ‘diuji’ dengan tantangan mempersiapkan pembentukan bank sebagai Ketua Tim Project Management Office.
Artinya, ia sudah sibuk mengurus bank hasil merger dari tiga bank syariah BUMN, yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM), sejak dalam ‘kandungan’.
Setelah lahir, Hery kembali diminta mengurus Bank Syariah Indonesia yang ditargetkan menjadi bank syariah terbesar tak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri.
Penunjukan Hery boleh dibilang hal yang wajar. Pasalnya, perjalanan karir Hery mumpuni untuk menerima tugas itu.
Setelah mengantongi gelar Master of Business Administration dari Universitas Oregon di Amerika Serikat, Hery langsung terjun di industri bank. Ia memulai karir sebagai bankir di Bank Bapindo sebagai staf riset dan pengembangan pada 1991.
Hasil kerjanya berbuah promosi, Hery kemudian naik jabatan jadi analis kredit bermasalah, Kepala Sub Bagian Sindikasi Surat Utang, hingga akhirnya berada di Divisi Treasury Bapindo pada 1998.
Saat krisis ekonomi melanda, pemerintah membangun rencana untuk menggabungkan empat bank, yaitu Bank Bapindo, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim menjadi satu bank baru, yaitu Bank Mandiri. Hery pun menjadi salah satu anggota tim merger yang membidani lahirnya Bank Mandiri.
Setibanya di Bank Mandiri, jejak karirnya semakin cemerlang. Ia menduduki beberapa posisi penting seperti Direktur AXA Mandiri Financial Services pada 2003-2006.
Lalu, juga pernah menjabat sebagai Group Head Wealth Management sekaligus Komisaris Utama AXA Mandiri Financial Services pada 2006-2009, Group ead Jakarta Network pada 2009-2011, dan Group Head Distribution Network pada 2011-2013.
Di Bank Mandiri, berbagai kursi direksi juga pernah ia cicipi. Mulai dari direktur mikro dan ritel, direktur konsumer, direktur distribusions, direktur small business & network, hingga direktur consumer & retail transaction.
Di masa-masa akhir kepemimpinan di bank berlogo pita emas itu, Hery menduduki kursi wakil direktur utama. Ia juga pernah menjadi pelaksana tugas (plt) direktur utama ketika Kartika Wirjoatmodjo diangkat jadi Wakil Menteri BUMN II oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Boleh dibilang Hery merupakan ‘Mandirian’ sejati, sebutan bagi pegawai Bank Mandiri. Bahkan, ketika tak lagi di Bank Mandiri, ia sempat diberi kepercayaan memimpin Bank Syariah Mandiri sebelum merger dilakukan. Kini Hery menjadi pucuk pimpinan bank syariah terbesar di Indonesia.
(AGT)