Rosan Sebut Investasi Apple Lanjut Terus, Sudah Beli Tanah di Batam
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengungkapkan Apel sudah membeli tanah di Batam untuk pembangunan pabrik AirTag.
Ia menegaskan investasi Apple di Indonesia tetap berlanjut sesuai dengan komitmen perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu meski ada ketegangan geopolitik dan geokonomi.
“Mengenai investasi Apple, itu alhamdulillah berjalan dengan baik. Mereka juga sudah beli tanahnya di Batam, sudah land clearing dan yang lain-lain,” ungkap Rosan dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi di Kantor BKPM, Jakarta Selatan, Selasa (29/4).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Bahkan, Rosan mengklaim bakal ada tambahan investasi oleh Apple. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan tiga vendor produk Apple. Ketiganya tengah dalam proses pendekatan untuk berinvestasi di Tanah Air, menyusul vendor AirTag.
Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu tak merinci vendor mana saja yang tengah dipepet. Ia juga belum menjabarkan berapa perkiraan nilai investasi tambahan Apple.
“Nah, yang lebih menarik juga sebetulnya untuk produk-produk Apple itu banyak disuplai juga oleh Huayou,” bebernya.
Huayou adalah perusahaan China yang telah berinvestasi di sejumlah proyek, salah satunya dalam pembangunan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
Perusahaan tersebut juga maju untuk menggantikan LG Energy Solution dalam Proyek Titan, yakni rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV). LG awalnya berniat menanamkan modal 11 triliun won atau Rp130 triliun (asumsi kurs Rp11.826 per won).
Namun, niat perusahaan Korea Selatan itu batal terlaksana karena tidak ada kesepakatan dengan Pemerintah Indonesia dalam lima tahun proses pembicaraan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendepak LG melalui surat tertanggal 31 Januari 2025.
“Banyak (komponen produk Apple) diproduksi oleh Huayou untuk produk-produk Apple. Karena untuk satu handphone saja itu ada lebih dari 340 produk. Untuk satu handphone, misalnya iPhone 16,” jelas Rosan.
“Jadi, nanti dari Indonesia bisa juga suplai ke Apple untuk komponen-komponen dan itu dibebaskan dari tarif (kebijakan tarif impor AS). Kalau untuk laptop (dan) handphone itu dibebaskan dari tarif. Nah, oleh sebab itu ini juga satu kesempatan, opportunity, yang kita coba gali lebih lanjut lagi agar investasi ke Indonesia ini bisa meningkat, terutama di bidang-bidang teknologi,” tandasnya.
(SKT/PTA)