Produksi Beras Diproyeksi Turun 9,29 Persen ke 10,15 Juta Ton Q2 2025
Jakarta, CNN Indonesia –
Badan Pusat Statistik (Bps) memperkirakan produksi beras April 2025 sampai Juni 2025 menurun.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut potensi produksi beras sepanjang periode tersebut mencapai 10,15 juta ton. Jumlah ini turun jika dibandingkan periode yang sama di 2024 lalu.
“Mengalami penurunan sebanyak 1,04 juta ton atau sekitar 9,29 persen dibandingkan periode yang sama (April-Juni) tahun lalu,” kata Pudji dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat (2/5).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Sementara itu, produksi beras untuk konsumsi pangan masyarakat pada Maret 2025 lalu diperkirakan tembus 5,14 juta ton. Ini meningkat 49,90 persen dibandingkan bulan yang sama di tahun lalu sebesar 3,43 juta ton.
Pudji menyebut sejatinya kondisi panen dan standing crop di Indonesia relatif tinggi hingga Maret 2025. Kondisi tersebut menunjukkan realisasi dan potensi panen padi sepanjang semester I 2025 bakal lebih baik dibandingkan tahun lalu.
“Produksi beras sepanjang Januari 2025-Juni 2025 ini diperkirakan akan mencapai 18,76 juta ton, mengalami peningkatan sebesar 1,89 juta ton atau 11,17 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024,” jelasnya.
BPS mencatat mayoritas lahan pertanian sedang dalam fase tanaman berdiri pada Maret 2025. Ini artinya lahan-lahan tersebut sedang ditanami padi dengan jumlah sekitar 44,47 persen dari total keseluruhan.
Rinciannya, 24,65 persen berada di fase generatif. Sedangkan 8,80 persen lainnya memasuki fase vegetatif akhir dan 11,02 persen masih berada pada vegetatif awal.
“Sebagai catatan, tanaman padi fase generatif umumnya akan dipanen 1 bulan ke depan, fase vegetatif akhir akan dipanen 2 bulan ke depan, dan fase vegetatif awal akan dipanen 3 bulan ke depan,” tutup Pudji.
(SKT/SFR)