Mengukur Potensi Parpol Didanai APBN
Jakarta –
KPK mengusulkan ide jika dana partai politik agar disokong oleh APBN. Tujuannya adalah adanya penurunan tingkat korupsi yang didasari oleh transparansi penggunaan dana partai tersebut.
“KPK sudah beberapa kali memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk memberikan dana yang besar bagi partai politik, rekomendasi pendanaan terhadap partai politik. Agar partai politik itu dibiayai dari APBN,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto dalam webinar tematik pendidikan antikorupsi ‘State Capture Corruption: Belajar dari Skandal e-KTP’ secara daring melalui kanal YouTube KPK, Kamis (15/5)
Tentu saja hal ini menuai banyak reaksi dari berbagai kalangan. Senada dengan KPK, Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Golkar Ahmad Irawan menyebut jika dana tambahan bai partai politik yang bersumber dari APBN ini nantinya dapat mengurangi beban operasional internal parpol dan bermuara pada menurunnya potensi korupsi.
Gulir untuk melanjutkan konten
Meski demikian, irawan menekankan jika hal ini perlu didukung dengan perubahan sistem politik. Tidak hanya itu, perlu dasar hukum yang baru untuk melancarkan rencana ini dengan merevisi Undang-undang.
“Menurut pendapat saya, kebijakan pembiayaan parpol setidaknya bisa mengurangi beban parpol untuk membiayai dirinya, sehingga saya meyakini akan mengurangi potensi korupsi politik. Untuk penerapan kebijakan tersebut, tentunya harus didukung dengan perubahan sistem politik dan melalui proses revisi undang-undang paket politik,” kata Irawan saat dihubungi, Kamis (22/5/2025).
Sementara itu menanggapi ide KPK tersebut, sejumlah parpol menanggapinya dengan berbagai sikap. Mengutip detikNewsSekjen Golkar, Sarmuji mengatakan jika partainya tidak akan menuntut banyak dari pemerintah. Hal ini ia katakana karena menurutnya pembiayaan parpol membutuhkan anggaran yang besar. Sebab, setiap parpol menjalankan fungsinya hingga ke akar rumput.
“Sebenarnya itu hasil dari kajian KPK tentang pembiayaan partai politik yang sangat kurang. Dan secara riil memang pembiayaan parpol sangat besar karena tuntutan yang besar parpol untuk melakukan seluruh fungsi parpol,” kata Sarmuji.
Sementara itu sinyal setuju diperlihatkan oleh PKB. Hal ini diungkapkan oleh Waketum PKB Syaiful Huda. Menurutnya, mengatakan penambahan dana itu diharapkan bisa meminimalisir biaya politik yang cukup tinggi.
“Setuju, tinggal nanti kita pastikan parpol bisa mengelolanya dengan baik, dan dipastikan peruntukannya dalam semangat untuk menguatkan peran partai, fungsi partai dalam konteks pendidikan politik, regenerasi politik yang baik, dan terutama untuk memastikan politik biaya tinggi bisa dikurangi,” kata Huda.
Di balik itu semua, apakah setiap parpol nantinya dapat secara transparan dan akuntabel dalam melaporkan pengelolaan dana mereka? Menghadirkan Titi Anggraeni, Dosen Hukum Pemilu FHUI, ikuti diskusinya dalam Editorial Review.
Beralih ke Jawa Tengah, detikSore akan mengulas lebih lanjut tentang penangkapan bos Sritex oleh Kejaksaan Agung. Iwan Setiawan Lukminto dibekuk oleh Kejagung pada Selasa (21/5) malam. Dikutip dari detikJatengIwan ditangkap karena dugaan korupsi yang berkaitan dengan pemberian kredit dari bank
Penangkapan ini dikonfirmasi oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Febrie Adriansyah. “Betul (ditangkap),” ucapnya Rabu (21/5/2025), dikutip dari CNN Indonesia.
Lalu apakah hal ini berkaitan dengan pailitnya Sritex beberapa waktu lalu? Ikuti laporan selengkapnya bersama Redaktur detikJateng.
detikSore hari ini akan menghadirkan komunitas JoinDong. Sesuai namanya, JoinDong memiliki misi untuk mengumpulkan individu-individu yang ingin memiliki rekan dalam berbagai kegiatan. JoinDong mewadahi anak-anak muda yang resah tidak memiliki teman berbagi dalam sebuah acara. Bermula dari daring, JoinDong bergeliat ke ruang terbuka dan menciptakan kelompok-kelompok kecil mulai dari olahraga hingga penggila konser. Bagaimana kisah di balik JoinDong? Ikuti obrolannya dalam Sunsetalk selengkapnya.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
“Detik Sore, Nggak Cuma Hore-Hore!”
(FAR/VYS)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini