Kakek Teriaki Wanita Naik TransJ ‘Teroris’ Dicari, Diduga dari Tanah Abang



Jakarta

Polisi masih mencari sosok seorang kakek yang meneriaki perempuan penumpang bus TransJakarta (TransJ) dengan sebutan teroris hingga memukul korban di Halte Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Jakbar). Sosok kakek tersebut diduga seorang warga dari wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat.

“Masih kita dalam penyelidikan, belum dapat kita identitasnya sama alamatnya,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara kepada wartawan, Rabu (4/6/2025).

Polisi menelusuri jejak kakek dari transaksi menggunakan bus TransJakarta di halte keberangkatan. Berharap mengetahui identitas, pelaku ternyata menggunakan uang elektronik atau e-money yang tanpa identitas.

Gulir untuk melanjutkan konten

“Ternyata dia cuma pakai e-money biasa. Jadi tidak terdeteksi itu siapa, atas nama siapa gitu. Masih kita lidik dulu, masih manual,” ujarnya.

Polisi menduga kakek yang dilaporkan korban itu merupakan seorang warga Tanah Abang. Berdasarkan titik keberangkatan, kakek tersebut menggunakan bus TransJakarta dari Tanah Abang.

“Kalau sampai saat ini kita masih menduga dia adalah warga Tanah Abang. Cuma alamat pastinya, kita belum tahu. Karena nama juga belum jelas. Karena dia kan berangkat dari Tanah Abang tuh,” imbuhnya.

Penumpang TransJ Diteriaki ‘Teroris’

Seorang kakek diketahui meneriaki perempuan penumpang bus TransJakarta dengan sebutan teroris hingga memukul korban. Korban, Sabina Lutfi, mengungkapkan dugaan pemicu kakek tersebut sampai memukul.

“Aku lagi duduk, pas mau duduk, aku duduk depan dia. Habis itu dia langsung pindah ke bangku yang paling belakang, cuma aku belum notice apa-apa, aku full main HP dari halte pertama sampai tujuan,” kata Sabina kepada detikcomSenin (2/6).

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (29/5) pagi saat dia menumpangi bus TransJ 8M rute Tanah Abang-Tanjung Duren. Dia menceritakan selama perjalanan dari Tanah Abang hingga Halte Taman Anggrek tak ada interaksi dengan kakek-kakek terduga pelaku.

Sabina tetap duduk saat bus TransJ yang ditumpanginya antre masuk ke halte. Sabina mengatakan kakinya ditendang oleh kakek tersebut.

Sabina mengatakan kakek tersebut menuduhnya melotot ke arahnya. Selain itu, Sabina mengaku dipukul dan dimaki kakek itu.

“Pas pintu TransJ kebuka, aku turun di halte yang sama kayak dia, aku nggak main HP lagi karena emang mau turun. Terus dia marah-marah bilang, ‘Kenapa melototin saya?’, langsung mukul bagian lengan bahu saya sekitar dua kali sambil ngomong dan kata-katain bahasa kotor dan kasar,” ungkapnya.

(RFS/JBR)


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *