AHY Sebut Infrastruktur Bisa Jadi Fondasi Pertumbuhan Inklusif



Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan infrastruktur merupakan sektor yang begitu vital. Sebab infrastruktur mampu menentukan arah masa depan Indonesia.

Hal itu diungkapkan olehnya saat menyampaikan opening remarks pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), hari ini.

“Keberhasilan kita akan sangat bergantung pada apa yang kita bangun, bagaimana kita membangunnya, dan untuk siapa pembangunan itu ditujukan,” kata AHY dalam keterangan tertulis, Rabu (11/6/2025).

Gulir untuk melanjutkan konten

AHY menyebut, saat ini, Indonesia berada di titik balik sejarah sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi menengah yang terus tumbuh.

“Kita memiliki posisi strategis sebagai penghubung antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Ini adalah momentum yang tidak boleh disia-siakan,” ujarnya.

AHY pun menekankan pentingnya mendukung agenda pembangunan nasional yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto. Agenda tersebut mencakup ketahanan pangan, air, dan energi. Semuanya bertumpu pada pembangunan infrastruktur yang terintegrasi, adil, dan berkelanjutan.

Dia juga menggarisbawahi target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Untuk itu, AHY menyatakan Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan konsumsi domestic. Melainkan harus menggerakkan potensi ekonomi riil di semua sektor dari pertanian, industri, pelabuhan, hingga platform digital.

“Inilah saatnya untuk berinvestasi besar dalam infrastruktur. Kita memerlukan infrastruktur yang memangkas biaya logistik, mendorong produktivitas, menjamin pasokan air, energi, dan perumahan, serta meningkatkan konektivitas antar wilayah,” ungkap AHY.

AHY menekankan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya soal fisik, tetapi soal arah keadilan dan ketahanan bangsa.

“Jika dibangun dengan kebijaksanaan, ketahanan, dan keadilan, infrastruktur akan menjadi fondasi pertumbuhan yang inklusif dan berkualitas. Kita tidak hanya bisa mencapai pertumbuhan tinggi, tapi juga menjaganya secara berkelanjutan,” tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, konferensi ini dihadiri oleh jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara-negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, para Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati serta delegasi, para pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan.

Selain itu hampir 7.000 peserta dari 26 negara partisipan termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan hadir.

⁠ICI 2025 akan menjadi panggung penting bagi kolaborasi internasional, dengan kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka, seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.

(PRF/EGA)


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *