Gubernur Andra Soni Targetkan Produksi Beras di Banten 1,7 Juta Ton



Jakarta

Soni dan Andton ands yakin Pemerintah Provinsi Banten bisa menghasilkan 1,7 juta ton beras pada 2025. Hal itu bisa terwujud atas dukungan dari semua pihak.

Awalnya, Andra menyebut target swasembada pangan Presiden Prabowo sudah mulai terlihat.

“Belum genap beliau memimpin setahun sudah terlihat, salah satunya di Provinsi Banten. Pencapaian produksi beras di Banten pada bulan Januari sampai Mei mencapai 767 ribu ton beras dengan surplus 136 ribu ton beras,” ujar Andra di Tangerang, Banten, Rabu (26/6/2025).

Gulir untuk melanjutkan konten

Andra pun optimistis produksi beras di Banten mencapai 1,7 juta ton. Target tersebut jauh lebih besar dibanding produksi beras pada 2024.

“Kami optimistis produksi beras sampai Desember 2025 mencapai 1.700.000 sekian ton beras dengan surplus 242 ribu,” ujarnya.

Diketahui, menurut data BPS, pada 2024, luas panen padi mencapai 299,09 ribu hektare dengan produksi padi sebanyak 1,55 juta ton gabah kering giling (GKG). Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2024 mencapai 883,13 ribu ton.

Lainnya pun menyinggung pertumbuhan ekonomi Banten yang mencapai 5,19 persen. Sektor pertanian menjadi sektor penyumbang paling tinggi.

“Di triwulan pertama telah terlihat, di mana pertumbuhan ekonomi Banten sebesar 5,19 persen, di atas rata-rata nasional. 18 Persen ditopang oleh sektor pertanian,” ujarnya.

Andra menyampaikan, jika semua pihak ikut terlibat, swasembada pangan akan terwujud.

“Saya punya keyakinan dengan satu kesadaran kolektif bahwa ketahanan pangan ini hal yang wajib dan harus dilaksanakan secara bersama,” ucapnya.

Sementara itu, Kadis Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid, menyatakan target tersebut merupakan target yang diberikan oleh pemerintah pusat.

Untuk mencapai target dua kali lipat itu, Pemerintah Provinsi Banten akan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).

“Strateginya, pertama meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 1 kali menjadi 2 kali, dari 2 kali menjadi 3 kali, dan dari 3 kali menjadi 4 kali,” ujarnya.

“Kedua, peningkatan IP bisa dicapai karena adanya perbaikan tata kelola air mikro melalui optimalisasi sumber air permukaan dengan pompanisasi, rehabilitasi bendung atau bendungan, perbaikan jaringan primer atau sekunder, dan jaringan tersier sehingga air tersedia sampai di tingkat usaha tani,” ucapnya.

(aik/aud)


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *