Daftar Fenomena Astronomi Juli 2025 dan Prediksi Waktu Terjadinya
Jakarta –
Sejumlah fenomena astronomi menarik akan menghiasi langit sepanjang Juli 2025. Mulai dari momen ketika Bumi berada di titik terjauh dari Matahari, purnama penuh, hingga hujan meteor yang dapat diamati menjelang akhir bulan.
Fenomena-fenomena ini umumnya dapat disaksikan dari Indonesia dengan mata telanjang, meski ada juga yang memerlukan bantuan teleskop atau binokular. Kondisi langit yang cerah dan minim polusi cahaya akan sangat mendukung visibilitasnya.
Berikut daftar fenomena yang tercatat sepanjang Juli 2025, berdasarkan data dari situs astronomi Di langit.
Gulir untuk melanjutkan konten
Bumi di Titik Terjauh Apelion: 4 Juli 2025
Pada tanggal ini, Bumi berada di titik terjauh dari Matahari dalam orbit tahunannya, yang dikenal sebagai aphelion. Jaraknya mencapai sekitar 152 juta kilometer. Fenomena ini tidak berdampak langsung pada cuaca harian, karena musim lebih ditentukan oleh kemiringan sumbu Bumi, bukan jarak ke Matahari.
Bulan Purnama Buck Moon: 11 Juli 2025
Bulan mencapai fase purnama penuh pada 11 Juli. Dalam penanggalan tradisional, purnama bulan Juli sering disebut sebagai Buck Moon, karena bertepatan dengan masa pertumbuhan tanduk baru pada rusa jantan. Purnama ini dapat diamati sejak malam sebelumnya hingga dini hari dengan kondisi langit cerah.
Hujan meteor ini berasal dari rasi Piscis Austrinus dan diperkirakan mencapai puncak aktivitas pada malam 28 Juli. Intensitasnya terbilang rendah, dengan rata-rata sekitar lima meteor per jam. Namun, di lokasi yang gelap dan terbuka, fenomena ini tetap menarik untuk diamati.
Southern Delta Aquariids merupakan salah satu hujan meteor aktif yang hadir setiap tahun. Pada 30 Juli, hujan meteor ini mencapai puncaknya dengan intensitas sekitar 25 meteor per jam. Meteor-meteor akan tampak berasal dari arah rasi Aquarius, dan waktu terbaik untuk mengamatinya adalah setelah tengah malam hingga menjelang fajar.
Masih di tanggal yang sama, hujan meteor Alpha Capricornids juga mencapai puncaknya. Meski intensitasnya lebih rendah, sekitar lima meteor per jam, Capricornid dikenal menghasilkan meteor terang atau fireball yang cukup mencolok. Fenomena ini cocok diamati di wilayah yang jauh dari polusi cahaya.
Juli 2025 menawarkan berbagai peristiwa langit yang patut dinantikan. Bagi pengamat langit maupun masyarakat umum, fenomena ini dapat menjadi momen edukatif sekaligus hiburan alami. Pastikan untuk mencatat jadwalnya dan melakukan pengamatan dari lokasi yang mendukung visibilitas maksimal.
(WIA/IDN)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini