Cerita Para Peserta Poliran Polda Banten Dapat Skill Baru



Jakarta

Program andalan Polda Banten, Polisi Peduli Pengangguran (Poliran) telah memberi manfaat ke para peserta. Dengan pelatihan Poliran, ada beberapa peserta yang bisa mempraktikkan skillnya hingga bisa mengelola usaha sendiri.

Sebagaimana diketahui, program ini merupakan hasil dari nota kesepahaman (MoU) antara Kepolisian Daerah (Polda) Banten dan Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) pada 13 Maret 2025.

Program ini menyediakan Balai Pelatihan yang akan mempersiapkan para tenaga kerja produktif. Nantinya para tenaga kerja akan disalurkan ke perusahaan yang telah meneken MoU.

Gulir untuk melanjutkan konten

Pelatihannya pun beragam. Mulai pendidikan kewirausahaan, pelatihan pengolahan limbah, peternakan ikan dan ayam, merawat tanaman hidroponik, hingga pembuatan pupuk.

Ada beberapa cerita dari para peserta yang telah menuai manfaat dari Poliran. Salah satunya yakni Wulan yang mendapat pelatihan menanam dengan sistem hidroponik pada Poliran Gelombang I.

Wulan merasakan manfaat pelatihan ini karena bisa dipraktikkan di rumahnya. Adapun Wulan mencoba mengikuti pelatihan ini karena sedang menganggur.

“Saya sedang menganggur, untuk mencari ilmu tentang perawatan hidroponik karena saya ingin mencoba menanam dengan sistem hidroponik di rumah,” kata Wulan, Senin (14/7/2025).

Banyak ilmu yang diperoleh Wulan. Beberapa di antaranya yakni soal perawatan tanaman hidroponik hingga kendala yang dialami saat mempraktikkan sistem ini.

“Banyak, tentang tata cara menanam sistem di hidroponik, bagaimana perawatannya, apa saja kendala dan cara mengatasinya, bahan-bahan dan alat apa saja yg digunakan,”

Selain mendapatkan pelatihan, Wulan juga mendapat uang saku selama pelatihan tiga hari. Dia sudah memanfaatkan ilmu ini untuk keperluannya sehari-hari.

“Kalau untuk di rumah sudah mencoba untuk keperluan sehari-hari tapi kalau untuk usaha belum karena kendala modal usahanya,” ungkapnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Tuti yang menjadi peserta Poliran Gelombang 2 untuk pelatihan pertanian. Dia mengikuti pelatihan ini karena sedang menganggur. Oleh karena itu, ia ingin menambah wawasan.

“Saya ikut pelatihan ini untuk menambah wawasan saat saya sedang menganggur,” ujarnya.

Dia merasakan banyak manfaat dari pelatihan pertanian ini. Salah satunya yakni bisa meningkatkan hasil panen pertanian yang ia garap.

“Pelatihan pertanian, banyak manfaat yang saya dapat adalah meningkatkan hasil panen, bisa berbagi ilmu dengan petani lain, menjadi lebih mandiri dan mendapatkan teman baru,” katanya.

Saat ini, dia sudah mempraktikkan ilmunya untuk menggarap sawah milik tetangganya. Di sana, ia juga mencoba menanam sayuran.

“Saya nggak punya sawah, saya menumpang di tetangga buat mencoba menanam sayur-sayuran,” ungkapnya.

Manfaat ini tak hanya dirasakan oleh mereka yang tengah menganggur. Pelatihan Poliran ini juga dirasakan oleh Agus Salim yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan.

Agus mengikuti Poliran gelombang I. Dia mendapat pelatihan ilmu instalasi listrik.

“Pekerjaan saya nelayan. Sehubungan ada program Poliran saya dikasih kesempatan untuk pelatihan ini. Alhamdulillah saya mendapatkan ilmu dan pengetahuan,” ujarnya.

Berkat pelatihan ini, Agus kini memiliki keahlian di bidang kelistrikan. Dia terkadang membantu tetangganya yang listrik di rumahnya bermasalah.

“Alhamdulillah sedikit-sedikit saya bisa bantu tetangga kalau lampu di rumahnya bermasalah. Saya bantu-bantu saja, saya belum pasang tarif, karena sama tetangga,” ujarnya.

Agus merasa sangat terbantu dengan program Poliran ini. Dia berharap program ini terus ada di Banten.

“Sangat membantu sekali. Yang tadinya tidak tahu jadi tahu. Pokoknya program ini mantablah,” tuturnya.

(rdp/fjp)


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *