Peran 3 Pembunuh Wanita Terborgol di Cisauk, Mantan Pacar Paling Dominan
Jakarta –
Tiga pelaku pembunuhan APSD (22), wanita yang jasadnya ditemukan dalam kondisi terborgol, RRP (19), IF (19) dan AP (17) memiliki peran masing-masing dalam menjalankan aksinya. RRP, yang merupakan mantan pacar korban, memiliki peran paling dominan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan RPP yang memiliki rencana awal aksi pembunuhan ini. RRP turut menyiapkan pisau, gunting serta borgol hingga ikut membunuh dan merampas barang-barang korban.
“Mencekik korban dengan tangan, menyetubuhi korban, menusuk leher korban dengan pisau sebanyak dua kali, memukul wajah korban dengan menggunakan batu, menjual HP korban, mempergunakan motor korban ke Tegal untuk melarikan diri,” ungkap Ade Ary kepada wartawan, Jumat (18/7/2025).
Gulir untuk melanjutkan konten
Sementara pelaku IF memiliki peran turut memperkosa korban hingga melakukan penusukan. Penusukan dilakukan IF dengan gunting.
Sedangkan pelaku AP yang memborgol kedua tangan korban. AP juga ikut memperkosa korban dan menusuk korban dengan obeng.
“Menusuk bagian bawah telinga korban dengan menggunakan obeng sebanyak tujuh sampai dengan delapan kali di bagian sisi kanan dan sisi kiri telinga korban,” terang dia.
Pelaku Sempat Diperkosa
Para pelaku sempat memperkosa korban. Korban diperkosa usai disergap oleh pelaku RRP saat akan meninggalkan rumahnya setelah gagal menagih utang kepada pelaku.
“RRP, IF, dan AP membawa korban ke samping teras rumah untuk disetubuhi bergantian oleh RRP, IF, dan AP dalam kondisi korban terborgol,” jelas dia.
APSD dibunuh usai pelaku RRP yang merupakan mantan pacarnya merasa sakit hati akibat ditagih utang lewat status WA. Pelaku juga sakit hati melihat korban memasang foto bersama kekasih barunya.
“Pelaku RRP membunuh korban dengan rasa sakit hati (dendam) karena korban menagih utang sebesar Rp 1,1 juta kepada pelaku dengan cara memasang status pada story WA korban,” kata Ade Ary.
Setelah diperkosa, pelaku RRP langsung mencekik korban hingga membawanya ke sebuah lahan kosong berjarak 30 meter dari rumahnya. Di situ, pelaku IF menusuk korban menggunakan berkali-kali di leher dan pipi hingga memukul dada korban dengan batu.
“Selanjutnya pelaku IF dengan menggunakan gunting menusuk perut korban sebanyak satu kali dengan gunting dan pelaku AP dengan menggunakan obeng menusuk bawah telinga bagian kanan dan kiri korban sebanyak 7 hingga 8 kali,” jelasnya.
Setelah melakukan aksinya, para pelaku menutupi tubuh korban dengan tanaman agar tidak diketahui masyarakat sekitar. Kemudian para pelaku meninggalkan lokasi dengan membawa handphone dan motor milik korban.
Jasad korban ditemukan pada Rabu (16/7) sore setelah warga mencium bau busuk. Korban ditemukan dalam kondisi sudah membusuk, wajah rusak dan tangan terborgol.
Tak butuh waktu lama, tiga pelaku pembunuhan berhasil ditangkap Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Kamis (17/7). Para pelaku dijerat dengan Pasal 340 dan 339 KUHP dengan ancaman maksimal pidana mati.
(Azh/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini