Digerebek Polisi, Toko Obat Terlarang di Bekasi Raup Rp 4-10 Juta Per Hari



Jakarta

Toko distributor obat terlarang di Bekasi, Jawa Barat, digerebek Polsek Cileungsi. Toko yang berlokasi di lahan bekas pabrik di kawasan Jatisampurna itu meraup untung Rp 4-10 juta per hari.

“Jadi omzetnya kalau hari biasa, hari Senin-Selasa hari biasa itu Rp 4 juta sehari. Kalau akhir pekan, Sabtu-Minggu itu penghasilannya Rp 8-10 juta per hari. Nah pembelinya itu agen-agen juga, mereka jual lagi, ada yang dari Cianjur, Purwakarta, semua beli ke tempat itu ” kata Kapolsek Cileungsi Kompol Edison kepada wartawan, Minggu (13/7/2025).

“Jadi selama 4 jam mereka operasi kemarin itu dapat Rp 4 juta hasil penjualan obat selama 4 jam. Sedangkan setiap hari mereka buka jam 11 dan tutup jam 10 malam,” sambungnya.

Gulir untuk melanjutkan konten

Edison belum menjelaskan secara detail berapa lama toko tersebut sudah beroperasi. Menurutnya, pemilik toko diduga berasal dari Aceh dan saat ini masih diselidiki keberadaannya.

“Pegawai yang kita tangkap ngaku cuma kerja di situ, nggak tahu siapa pengirimnya, pemasoknya. Mereka ngakunya digaji Rp 150 ribu per hari, ada tiga pekerja yang kita amankan. Ada yang bertugas sebagai kasir, ada yang melayani,” ucap Edison.

“Infonya pemilik tokonya orang Aceh, belum diketahui keberadaannya. Pemilik nggak pernah ada di situ, soal ini kita masih selidiki. Tapi yang pasti, dengan penggerebekan kemarin itu kan kita menggagalkan peredaran yang 5.000 butir tadi,” tambahnya.

Seperti diketahui, Polsek Cileungsi menggerebek toko obat-obatan terlarang di Jl Cempaka, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat. Sebanyak delapan orang, yang terdiri dari pegawai toko dan pembeli obat diamankan polisi.

“Jadi kemarin penggerebekannya, jam 15.00 WIB. Pelaku yang kita amankan seluruhnya ada delapan orang, terdiri dari pembeli sama pegawai toko tiga orang,” kata Kapolsek Cileungsi Kompol Edison kepada wartawan, Minggu (13/7/2025).

Edison menyebut toko yang digerebek itu merupakan penyuplai obat-obatan terlarang untuk penjual eceran di berbagai daerah Jawa Barat. Edison mengaku terjun langsung melakukan pengintaian hingga penggerebekan.

“Jadi lokasi ini semacam distributor, yang beli di situ agen (pengecer Tramadol) dari mana-mana, ada yang dari Purwakarta, Cianjur, terus daerah Bogor Timur seperti Jonggol, Cielungsi, Klapanunggal, semua (pengecer) belinya di toko itu. Jadi itu toko partai besar lah penjualannya,” ucapnya.

(Sol/fas)


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *