Daftar Kanal Pengaduan Kasus Kekerasan Anak di Jakarta, Cek di Sini!
Jakarta –
Kasus kekerasan anak masih banyak terjadi di lingkungan masyarakat. Pemprov DKI Jakarta menyampaikan, hingga bulan April 2024, kekerasan yang terjadi pada anak meningkat.
Maka dari itu, warga sekitar wajib mulai peka dan bisa mendeteksi lebih cepat apabila ada anak yang menjadi korban kekerasan. Kenali ciri perubahan fisik, perilaku dan emosinya, lalu laporkan ke kanal aduan yang sudah terintegrasi.
Berikut layanan yang disediakan Pemprov DKI Jakarta untuk pengaduan kasus kekerasan anak.
Dikutip dari laman Instagram Pemprov DKI Jakarta, ada beberapa tanda yang bisa dikenali masyarakat untuk mendeteksi tindak kekerasan terhadap anak. Apa saja tanda-tanda yang dimaksud?
1. Perubahan Fisik
- Keluhan sakit di bagian tertentu (untuk kekerasan seksual, anak akan mengeluh sakit di bagian genital)
- Luka lecet, luka bakar atau robek di beberapa bagian tubuh
- Memar akibat benda tumpul
- Lengan atau kaki patah
- Mengompol lebih sering
- Sering mengeluh sakit perut
- Pertumbuhan anak tidak sesuai tahapan perkembangan.
2. Perubahan Perilaku dan Emosi
- Jadi pendiam dan cenderung menutup diri dari keluarga dan teman
- Mengalami mimpi buruk
- Terjadi perubahan suasana hati yang tiba-tiba
- Sering gelisah
- Adanya perasaan benci terhadap diri sendiri dan orang tertentu
- Banyak melamun
- Sulit konsentrasi
- Mudah frustasi dan agresif
- Pasif dan apatis.
DPPAPP Provinsi DKI Jakarta memberikan layanan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak secara gratis, mulai dari layanan hukum, layanan psikologi, pendampingan rujukan layanan kesehatan dan ruang aman, serta pemulangan dan reintegrasi sosial bagi korban.
Berikut daftar kanal pengaduan terintegrasi untuk kasus kekerasan anak di Jakarta.
- Pos Pengaduan yang tersebar di 35 RPTRA & Rusun
- Layanan Jakarta Siaga 112
- Hotline UPT PPPA 081317617622
- Datang langsung ke UPT Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak.
Mari Ciptakan Internet Sehat untuk Anak
Dinas PPAPP Jakarta juga mengajak orang tua untuk menciptakan internet yang sehat untuk anak. Internet sehat sebagai upaya memastikan anak-anak mengakses internet dengan baik dan mencegah anak terpapar dari penyebaran konten negatif.
Keluarga terutama orang tua dapat melakukan banyak hal untuk memberikan pengawasan pada anak dalam dunia digital dan penggunaan gawai, seperti:
- Memberikan edukasi penggunaan internet yang sehat pada anak
- Batasi penggunaan internet anak agar tidak berlebihan
- Memantau dan mendampingi pada aktivitasnya bermain internet
- Membangun komunikasi terbuka dengan anak.
(kny/imk)