MRT Medan Satria-Tomang Rp 15 T Dibangun, Ditargetkan Selesai 2031
Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pencanangan pembangunan MRT Jakarta Timur-Barat Fase I tahap I. Ini merupakan proyek perluasan jaringan MRT Jakarta untuk menghubungkan kawasan timur dan barat Jakarta.
Proyek yang diresmikan Jokowi ini akan terbentang dari Medan Satria-Tomang sepanjang 24,5 kilometer (km). Peresmian pencanangan pembangunan dilakukan di proyek Stasiun MRT Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024). Stasiun Thamrin yang berada di bawah tanah bakal menjadi pertemuan antara MRT selatan-utara dengan MRT timur-barat.
“Kita ingin memperluas, memperlebar jangkauan pembangunan, sehingga pada hari ini mode MRT akan kita bangun lagi untuk MRT lintas timur ke barat Fase 1, yaitu dari Medan Satria ke Tomang sepanjang 24,5 kilometer,” papar Jokowi.
Secara umum proyek MRT Jakarta Timur Barat dibagi dua fase, fase I tahap I sudah diresmikan pencanangan pembangunannya. Kemudian Fase I tahap II akan dilanjutkan pembangunannya dengan menghubungkan Tomang ke Kembangan dengan panjang 9,2 km.
Sementara itu untuk fase II dibagi dua, di sisi Jawa Barat akan dibangun dari Cikarang ke Medan Satria sejauh 20 km dan di sisi Banten akan dibangun dari Kembangan ke Balaraja sepanjang 29,9 km.
Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat menjelaskan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun proyek yang satu ini senilai 140 miliar yen Jepang atau Rp 15,12 triliun (kurs Rp 108). Pendanaan didapatkan langsung dari Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB).
“Tahap pertama sudah ditandatangani antara pemerintah Indonesia dan Jepang senilai 140 miliar yen. Sekitar itu baru tahap pertama,” papar Tuhiyat ditemui di lokasi proyek Stasiun Thamrin.
Proyek MRT Medan Satria-Tomang ditargetkan selesai pada 2031. Total panjang jalur yang dibangun mencapai 24,5 kilometer (km) dengan total 21 stasiun pemberhentian dari Medan Satria hingga Tomang. Tuhiyat memaparkan rencananya di fase pertama tahap pertama diestimasikan akan ada penumpang 284,9 ribu.
“Kami targetkan selesai di tahun 2031 untuk beroperasi dan estimasi kita untuk tahap pertama fase pertama ini adalah 284.000 penumpang per hari rata-rata,”sebut Tuhiyat.
Melewati 21 Stasiun
Khusus fase I tahap I dari Medan Satria ke Tomang, Pj Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan akan dilalui 21 stasiun, ada yang bentuknya layang maupun bawah tanah.
“Pembangunan MRT lintas timur barat akan dilakukan sepanjang 24,5 km yang terdiri dari 21 stasiun. Bapak Presiden, ini akan segera dilaksanakan,” sebut Heru Budi dalam paparannya di acara yang sama.
Dari data MRT Jakarta, 21 stasiun yang dimaksud Heru Budi secara berurutan antara lain adalah Medan Satria, Ujung Menteng, Pulo Gebang, Cakung Barat, Penggilingan, Pulogadung, Perintis, Pakulonan Timur, Pakulonan Barat, Sumur Batu, Cempaka Baru, dan Galur.
Kemudian berlanjut ke Galur, Kwitang, Senen, Kebon Sirih, Thamrin, Cideng, Petojo, Roxy, Grogol, dan Tomang. Kemudian ada juga pembangunan 1 depo di Rorotan, sekitar 5,9 km ke arah utara Stasiun Medan Satria.
Dari 21 stasiun itu ada 8 yang berada di jalur bawah tanah, sisanya berupa jalur layang. Bila dirunut dari timur, mulai dari Medan Satria ke Cempaka Baru akan dibangun dengan jalur dan stasiun layang.
Kemudian dari Galur ke Roxy dibangun di bawah tanah atau bawah tanah. Selanjutnya dari Grogol ke Tomang dibangun dengan jalur dan stasiun layang kembali.
(hal/ara)