Polisi Akan Turunkan Labfor Selidiki Penyebab Kebakaran Maut Pulogadung
Jakarta –
Tiga balita bersaudara kandung tewas dalam kebakaran di rumahnya di Cipinang Baru, PulogadungJakarta Timur, pagi tadi. Polisi akan menerjunkan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk mengusut penyebab kebakaran tersebut.
“Nanti akan dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, dimulai dari tim penyidik, tim olah TKP dan juga rekan-rekan dari Puslabfor Bareskrim Polri yang akan melakukan olah TKP, mengamankan beberapa barang bukti dan mendalami sumber api dari mana, dan penyebabnya dari mana, persitiwanya seperti apa. Nanti bisa dibuktikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Jumat (20/9/2024).
Ade Ary tak mau berandai-andai terkait penyebab kebakaran tersebut. Dia mengatakan pendalaman masih akan dilakukan berdasarkan barang bukti yang ada.
“Inilah yang akan dilakukan pendalaman okeh rekan-rekan Satreskrim Polres Jakarta Timur dan Polsek Pulogadung untuk mendalami apakah ada dugaan tindak pidana atau tidak,” ujarnya.
“Inilah yang harus didalami, karena dalam pendalaman itu kami tidak boleh berandai-andai, semua harus berdasarkan fakta barang bukti yang nanti jadi alat bukti, berdasarkan keterangan saksi, makanya perlu dan wajib dilakukan penyidikan dan penyelidilan secara ilmiah,” tambahnya.
Tewas Terkunci di Kamar
Sebelumnya, tiga anak balita yang merupakan kakak-adik tewas dalam kebakaran di rumah kontrakan di Cipinang Baru, Pulogadung, Jakarta Timur. Ketiga korban ditemukan di dalam kamar yang terkunci.
“Iya kakak-adik,” kata Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto dalam keterangannya, tadi.
Suroto mengatakan tiga anak balita itu berada di kamar saat kebakaran terjadi. Dia menuturkan ibu tiga balita itu tak berada di rumah saat kebakaran.
Pintu sengaja dikunci lantaran ibu korban takut anaknya terjatuh dari lantai 2 rumah tersebut. Petugas kebakaran datang ke TKP untuk melakukan pemadaman, api berhasil dipadamkan kurang lebih 1 jam. Selanjutnya melakukan pendinginan dan mencari korban yang terkunci di dalam kamar dan benar terdapat tiga korban anak-anak yang sudah meninggal dunia,” ujar Suroto.
“Akibat dari peristiwa tersebut, 11 rumah terbakar, 24 keluarga. Dan atas kejadian tersebut, ada 3 korban jiwa/manusia. Kerugian belum dapat ditafsirkan,” tambahnya.
(mib/dnu)