Ribuan Anak Jadi Korban Kekerasan, Waka MPR Sebut Perlu Penanganan Serius
Jakarta –
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menyoroti kasus kekerasan pada anak di Indonesia, khususnya tindak kekerasan terhadap anak perempuan. Menurutnya persoalan ini harus menjadi perhatian semua pihak agar bisa segera diatasi.
“Kekerasan terhadap anak, terutama anak perempuan, merupakan kasus yang harus segera diatasi dengan langkah nyata yang memerlukan dukungan para pemangku kepentingan,” katanya dalam keterangannya, Jumat (27/9/2024).
Data terbaru dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA) yang dikelola oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mencatat per September 2024 sebanyak 15 ribu anak perempuan di Indonesia mengalami kekerasan. Sedangkan selama periode Januari-Desember 2023 tercatat 14.449 anak perempuan menjadi korban tindak kekerasan. Adapun permasalahan ekonomi dinilai menjadi salah satu penyebab tingginya tindak kekerasan terhadap anak.
Wanita yang akrab disapa Rerie ini menyebut kekerasan terhadap anak perempuan memiliki dampak yang signifikan dalam jangka panjang.
“Sebagai calon ibu di masa datang dampak kekerasan terhadap anak perempuan yang berpotensi mengganggu perkembangan mental dan kejiwaan mereka, akan meningkatkan hambatan dalam proses mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh,” tuturnya.
Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu pun mendorong para pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah bisa mengambil langkah yang tepat dalam upaya mencegah dan meredam peningkatan kekerasan terhadap anak perempuan. Salah satunya dengan mengatasi sejumlah persoalan yang menjadi pemicu tindak kekerasan tersebut. Hal ini demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing dan tangguh di masa depan.
(akn/ega)