Jika Anda tidak tahu, jangan katakan
Jakarta –
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada buka suara mengenai pengakuan terbaru Kepala BP2MI Benny Rhamdani yang saat ini mengaku tidak tahu sosok T bos judi online. Komjen Wahyu meminta Benny untuk tidak bicara jika tidak tahu kebenarannya.
Mulanya, Wahyu enggan berkomentar soal pemeriksaan klarifikasi yang dilakukan terhadap Benny pada Senin (5/7) malam. Sebab, kata dia, perihal itu sudah disampaikan oleh Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro.
“Wong udah dikasih tahu sama Pak Djuhandani,” kata Wahyu menjawab wartawan di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/8/2024).
Kemudian, saat ditanya soal pengakuan Benny yang belakangan menyebut tidak mengetahui sosok inisial T dan bagaimana proses penyelidikannya di Polri, Wahyu baru bicara. Dia meminta siapapun tidak bicara jika tidak tahu kebenarannya.
“Iya kalau tidak tahu, buat apa ngomong. Enggak, kalau tidak tahu, jangan ngomong,” kata Wahyu.
Ditanya kembali apakah, Benny akan dikenakan soal tindak pidana penyebaran berita bohong atau hoax, Wahyu enggan menjawab. Dia hanya tersenyum sambil berlalu.
Benny Rhamdani Banyak Ubah Pernyataan
Sebagai informasi, Benny Rhamdani diperiksa oleh Bareskrim Polri terkait pernyataannya soal sosok T bos judi online. Benny Rhamdhani yang awalnya membunyikan inisial itu kini mengaku tidak tahu sosok T.
Benny menjalankan pemeriksaan pada Senin (5/8) kemarin mulai pukul 12.12 WIB. Setelah 8 jam kemudian atau sekitar pukul 20.17 WIB, Benny keluar dari Bareskrim Polri.
Dia mengaku mendapat 64 pertanyaan selama proses pemeriksaan yang berlangsung 8 jam. Namun dia tidak menjelaskan secara rinci materi pertanyaan penyidik.
“64 (pertanyaan). Terkait materi nanti ke penyidik ya, terkait materi ke penyidik lah ya,” kata Benny kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri.
Sementara itu, pihak Bareksrim Polri, dalam hal ini Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, menjelaskan terkait pemeriksaan Benny Rhamdani. Djuhandhani mengungkap Benny Rhamdani ternyata banyak mengubah pernyataan.
“Ada beberapa hal yang oleh yang bersangkutan diubah pernyataan ditanggal 23 yaitu terkait materi yang pertama menyampaikan,” kata Brigjen Djuhandhani kepada wartawan, Senin (5/8).
Djuhandhani menjelaskan mulanya Benny menyampaikan mendapat informasi dari salah seorang korban pekerja migran dari Kamboja soal sosok T. Namun, kata dia, pada pemeriksaan hari ini, info itu diralat oleh Benny.
“Didapat dari saudara Joko Purwanto yang kebetulan yang bersangkutan adalah ketua BP2MI dari Serang dan saat ini sudah meninggal,” ungkap Djuhandhani.
(tanggal/zap)