Perusahaan AS Mundur dari Proyek Investasi Migas Rp51 T di Malaysia
Jakarta, CNN Indonesia –
Raksasa minyak asal Amerika Serikat (AS), ConocoPhillips, secara mengejutkan mengundurkan diri dari proyek investasi minyak dan gas (migas) senilai US$3,1 miliar atau setara Rp51,93 triliun (asumsi kurs Rp16.754 per dolar AS) di perairan SarawakMalaysia.
Proyeknya adalah blok eksplorasi Salam-Patawali yang ditemukan pada 2018 melalui kerja sama 50:50 antara ConocoPhillips dan Petronas.
Hengkangnya ConocoPhillips dari proyek investasi di Malaysia itu terjadi di tengah ketegangan yang terus berlangsung antara pemerintah Sarawak dan Petronas soal hak distribusi gas di negara bagian tersebut.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Keputusan mundur ConocoPhillips pertama kali dilaporkan oleh Upstream Online pada 15 April lalu. Namun, langkah ini belum banyak mendapat sorotan di media lokal Malaysia.
Ke CNAdua sumber industri yang dekat dengan ConocoPhillips mengonfirmasi penarikan tersebut merupakan bagian dari tinjauan strategi perusahaan, meski tanpa penjelasan lebih lanjut.
Sumber-sumber industri menyebutkan bahwa ketidakpastian regulasi akibat perselisihan antara Petronas dan pemerintah Sarawak turut memengaruhi keputusan ConocoPhillips.
Pemerintah Sarawak yang dipimpin oleh Premier Abang Johari Openg menuntut kendali lebih besar atas sumber daya migas di wilayahnya melalui perusahaan milik negara bagian, Petroleum Sarawak (Petros).
“Perusahaan-perusahaan asing mulai merasa tidak nyaman karena melihat posisi Petronas yang tertekan di Sarawak, padahal Petronas merupakan mitra utama dalam banyak proyek eksplorasi,” ujar seorang eksekutif senior perusahaan migas Barat di Kuala Lumpur, Selasa (29/4).
Menurut lembar fakta ConocoPhillips terbaru per April 2024, perusahaan ini memiliki kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan produksi di lahan seluas sekitar 2,7 juta acre di Malaysia, dengan enam kontrak bagi hasil yang seluruhnya melibatkan Petronas sebagai mitra usaha.
Blok eksplorasi Salam-Patawali sendiri mencakup 300 ribu hektare di lepas pantai selatan Sarawak, meski perusahaan menyebutkan evaluasi data survei seismik 3D yang dilakukan pada 2023 masih berlangsung.
Pengunduran diri ConocoPhillips berarti hak atas blok tersebut kemungkinan besar akan kembali ke Petronas, sesuai ketentuan kontrak yang berlaku.
ConocoPhillips dikabarkan akan memfokuskan investasinya ke wilayah Sabah, tempat mereka sudah memiliki operasi aktif.
(ldy/pta)