Strategi Kelola Uang Biar Tak Gali-Tutup Lubang Seperti Aldy Maldini




Jakarta, CNN Indonesia

Penyanyi Aldy Maldini terseret kasus dugaan tipuan fans imbas masalah keuangan. Dugaan penipuan tersebut ramai diperbincangkan di media sosial X.

Ada penggemarnya yang angkat bicara terkait ajakan dinner langsung dari Aldy Maldini senilai Rp500 ribu. Namun, sang fans mengaku tak kunjung mendapatkan hak selayaknya janji Aldy di awal. Ia terus berusaha meminta kepastian, bahkan berujung permintaan refund karena dinner tak kunjung terlaksana.

Aldy Maldini kemudian membuat video klarifikasi berdurasi satu menit berisi pengakuan masalah finansial. Eks personel Coboy Junior itu mengklaim tindakan gali lubang tutup lubang membuat kondisi keuangannya makin buruk.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Mismanage finansial saya sejak lama yang berujung gali lubang tutup lubang yang semakin besar, dan juga lifestyle yang saya paksakan untuk pelarian malah membuat finansial saya juga semakin parah,” ucapnya di Instagram @aldymldni, Selasa (14/5).



Perencana Keuangan Finante Ade Mirza menekankan opsi utang atau pinjaman seharusnya dipilih saat terpaksa, itu pun perlu pertimbangan dan perhitungan matang. Ia menegaskan meminjam uang harus sesuai kebutuhan mendesak dan untuk urusan produktif, bukan semata keinginan sesaat.

Ade menegaskan cicilan utang juga tidak boleh memberatkan kondisi keuangan. Idealnya, total cicilan tak melebihi 30 persen dari penghasilan bersih.

“Susun rencana pembayaran utang yang realistis dan disiplin untuk melunasinya sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pertimbangkan untuk membuat pengingat atau auto-debet agar tidak terlewat tanggal jatuh tempo,” kata Ade kepada Cnnindonesia.com, Jumat (16/5).

“Jangan gali lubang tutup lubang. Hindari mengambil pinjaman baru untuk membayar utang lama. Ini hanya akan memperburuk kondisi keuangan Anda dan menjebak dalam lingkaran utang yang sulit diatasi,” tegasnya.

Hal penting lainnya adalah komunikasi. Ade menyarankan untuk berbicara dengan pihak kreditur guna mencari solusi terbaik saat kesulitan membayar, misalnya meminta restrukturisasi utang.

Di lain sisi, Perencana Keuangan Ade Mirza menyinggung soal gaya hidup yang tak sesuai kemampuan finansial. Ia menegaskan ini acapkali menjadi akar dari banyak masalah keuangan.

Ade menyusun 6 tips agar terhindar dari jerat lifestyle yang terlalu dipaksakan. Pertamamengenali kondisi keuangan Anda. Ia menyebut gaya hidup yang lebih realistis bisa diwujudkan andai Anda benar-benar paham berapa pendapatan bersih serta total pengeluaran per bulan.

Keduamembuat skala prioritas. Ia menyarankan identifikasi hal-hal yang benar-benar penting, begitu pula sebaliknya yang cuma sekadar pemborosan.

“Fokuskan pengeluaran pada hal-hal yang memberikan nilai dan kebahagiaan jangka panjang,” sarannya.

Ketigamencari alternatif yang lebih terjangkau dibanding bertahan dengan gaya hidup mahal. Contohnya adalah memasak di rumah ketimbang sering jajan di luar, memanfaatkan transportasi publik atau bersepeda, sampai mencari hiburan murah bahkan gratis.

KeempatAde menekankan pentingya menghindari tekanan sosial.

“Jangan terpancing untuk mengikuti gaya hidup teman atau lingkungan sekitar jika memang tidak sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kondisi keuangan yang berbeda,” wanti-wanti Ade.

Kelimacoba untuk memanfaatkan diskon dan promo. Keenammengevaluasi biaya langganan dan keanggotaan, seperti layanan streaming sampai gym.

Tabung di awal

Perencana Keuangan Finansialku Luna Mantyasih Makarti memberikan tips menyisihkan penghasilan. Ia menegaskan menabung harus dilakukan di awal, tepat setelah menerima gaji.

“Kuncinya pola sisih, bukan pola sisa. Biasanya seseorang ketika menerima penghasilan langsung dibelanjakan habis-habisan, baru ditabung kalau ada sisanya,” tutur Luna.

“Justru, sebaiknya sisihkan dulu untuk tabungan atau investasi masa depan sesaat setelah menerima gaji atau penghasilan, baru sisanya boleh dibelanjakan,” sambungnya.

Luna menegaskan cara ini juga bisa membantu mengontrol gaya hidup seseorang. Pada akhirnya, Anda tidak perlu pinjam sana-sini untuk memenuhi kebutuhan.

Meski begitu, ia menyebut tabungan saja tidak cukup. Luna menyarankan pekerja harus punya 3 jenis ‘simpanan’, yakni saving, investment, dan protection.

Saving adalah dana darurat berbentuk aset likuid dengan besaran 6 bulan-12 bulan pengeluaran. Lalu, investment merupakan aset investasi yang diharapkan bisa tumbuh mengalahkan tingkat inflasi sekaligus menambah sumber pendapatan.

Sedangkan protection dibutuhkan untuk melindungi penghasilan serta aset-aset yang dimiliki. Salah satu cara menyiapkan ‘simpanan’ ini adalah dengan membuka asuransi.

“Jangan beli sesuatu hanya karena orang lain bisa. Fokus ke tujuan keuangan pribadi. Hati-hati dengan ‘lifestyle inflation’, yaitu ketika gaji naik, gaya hidup juga ikut naik. Idealnya, ketika gaji naik justru kesempatan untuk menambah porsi tabungan atau investasi,” tegasnya.

[Gambas:Video CNN]

(PTA)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *