Pak SBY Pilih Jalan Seni karena Politik Kadang Gagal Menjangkau
Jakarta –
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan video musik berjudul “Save Our World” sebagai bentuk seruan penyelamatan bumi dari kerusakan lingkungan. Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Direktur The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut karya dari SBY ini sebagai ajakan kepada seluruh pihak untuk berbuat sesuatu menyelamatkan bumi.
“Lagu ini adalah ciptaan Pak SBY yang syarat akan pesan moral dan ajakan untuk do something. Sebuah call to action,” kata AHY dalam sambutannya di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).
AHY menyebut SBY tak lagi berada di lingkungan pengambil kebijakan. SBY memilih jalan seni sebagai bahasa universal menyentuh publik yang kadang tak bisa dijangkau lewat politik.
Gulir untuk melanjutkan konten
“Yang jelas, kini, apalagi setelah Pak SBY tidak lagi berada dalam kebijakan publik, tidak lagi memimpin negeri, beliau memilih jalan seni sebagai saluran pesan-pesan dan saluran untuk terus menyemangati generasi penerus,” ujar AHY.
“Menurut beliau, seni adalah bahasa jiwa dan musik adalah bahasa universal yang menyentuh dimana politik kadang gagal menjangkau. Karena lagu dapat menembus sekat-sekat perbedaan identitas, suku, agama, bangsa, juga perbedaan ideologi dan pilihan politik,” sambungnya.
AHY mengatakan jika menyelamatkan bumi adalah tugas dari setiap orang. Ia menyebut membangun sebuah peradaban juga harus perhatikan alam yang kian tergantikan.
“Kita ingin Indonesia tumbuh tanpa mengorbankan lingkungan. Kita ingin Indonesia maju tanpa menebang harapan. Ini juga sesuai dengan arah kepemimpinan dan kebijakan Presiden Prabowo Subianto bersama pemerintahan yang dipimpinnya,” katanya.
Adapun “Save Our World” diciptakan langsung oleh SBY pada tahun 2010 yang terinspirasi dari pengalaman pribadi ketika mengikuti Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim dan Penyelamatan Hutan di Oslo, Norwegia. SBY dikatakan menyaksikan langsung adanya ancaman terhadap kelestarian hutan dan keberlangsungan lingkungan hidup.
Lagu tersebut pertama kali hadir dalam versi Bahasa Indonesia berjudul “Untuk Bumi Kita” yang dinyanyikan oleh Sandhy Sondoro dan diaransemen oleh Erwin Gutawa. Tak lama kemudian, pada tahun 2013, lagu ini juga dirilis dalam versi Bahasa Inggris dengan judul “Save Our World”, dibawakan oleh penyanyi Amerika Serikat, Jeffrey Pescetto, dengan aransemen musik dari Jeff Lorber.
Kini, lagu “Save Our World” dihadirkan dalam bentuk video musik baru. Diaransemen oleh musisi Tohpati, diproduksi oleh The Yudhoyono Institute, dan digarap secara sinematis oleh DossGuaVA XR Studio.
Versi terbaru ini melibatkan 35 penyanyi lintas generasi dan genre. Sosok-sosok yang terlibat di antaranya (Almh) Titiek Puspa, Ernie Djohan, Titiek Sandhora, Yuni Shara, Andy/rif hingga Sandhy Sondoro. Video musik ini juga melibatkan empat rapper di antaranya Saykoji, Toton Caribo, Ayuenstar, dan PB Glas.
(Air/Isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini