Integritas AKBP Seminar Sebayang dan Kesaksian tentang Kejujurannya

Jakarta –

Sebagai seorang pendidik di kepolisian, AKBP Seminar Sebayang selalu mengajarkan soal integritas dan kejujuran. Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) itu juga menekankan tentang hidup sederhana sesuai dengan pendapatan.

“Saya hidup kita itu harus sesuai dengan penghasilan kita, jangan membeli hal-hal yang tidak kita butuhkan. Kemampuan kita seberapa, gunakan kemampuan kita itu untuk kebutuhan sehari-hari. Jangan melebihi dari pada itu, nanti sengsara sendiri nanti,” kata Sebayang dalam wawancara kandidat Hoegeng Awards 2025.

AKBP Seminar Sebayang merupakan salah satu kandidat 3 besar Hoegeng Awards 2025 kategori Polisi Berintegritas. detikcom datang ke SPN Sulteng untuk melihat lebih dekat dan mendalami kesaksian tentang AKBP Seminar Sebayang.

Sebelum menjadi kepala SPN, Sebayang bertugas di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, selama 13 tahun. Pada awal Maret 2025 lalu, Seminar Sebayang menjabat sebagai Kepala SPN Sulteng.

“Di Setukpa itu kita mendidik perwira, tentu ini lebih menantang, sedangkan di sini kita mendidik orang yang sipil menjadi seorang polisi, ini juga punya tantangan tersendiri karena mereka dari nol kita bentuk menjadi seorang polisi,” kata Sebayang.

Seminar selalu mengajarkan tentang integritas kepada calon anggota polisi di SPN. Pendekatan yang dilakukan Sebayang adalah dengan program ‘Pendekar’.

“‘Pendekar’ singkatan daripada penyayang, berdedikasi dan berkarakter. Sebagai seorang pengasuh dan seorang pendidik kita harus menyayangi anak-anak asuh atau anak didik kita, jadi menimbulkan hubungan emosional yang baik dengan mereka,” tutur dia.

Tanamkan Integritas dengan Perbaiki Iman

Bagi Seminar Sebayang, langkah pertama menanamkan integritas adalah dengan meningkatkan iman. Apa alasannya?

“Saya pikir budidaya nilai -nilai integritas adalah sebagai firman Allah dalam Al -Qur'an, di dalam manusia ada benjolan daging, ketika dagingnya baik, maka tindakan seluruh tubuh tubuh manusia, daging adalah hati, hati adalah tempat iman,” kata seminar seminar.

“Dengan memperbaiki iman, makan perbuatan-perbuatan melanggar hukum akan berkurang,” imbuhnya.

Seminar Sebayang menyebut iman dapat menavigasi perbuatan manusia. Sehingga, kata dia, bisa mengajari kejujuran dan tidak melakukan korupsi.

“Kalau orang imannya sudah baik, mau dibawa kemana aja gampang, ayo kita jujur, gampang, imannya mengajari dia jujur. Nggak boleh korupsi, dia tidak akan korupsi, kalau imannya sudah bagus,” jelasnya.

Kesaksian tentang Sosok yang Jujur

Integritas dan kejujuran AKBP Seminar Sebayang diamini oleh bawahannya. Salah satu kesaksian datang dari PS Kaurmanage SPN Polda Sulteng, Ipda Petrison Lauo.

“Beliau bisa menempatkan posisi sebagai seorang pemimpin yang betul-betul punya disiplin, integritas. Kalau teladan semuanya sudah muncul di situ, kejujuran, integritas, kebersamaan, kekeluargaan, semua masuk di situ. Saya ngomong ini bukan karena ada yang kondisikan atau apa, tapi memang murni dari saya, yang saya alami ketika saya menjadi bawahan beliau ketika 2010 bersama beliau di sini, kata Petrison.

Hal yang sama juga disampaikan oleh PS Kaurmintu SPN Sulteng Ipda Keroi Ludeng. Dia menyebut Seminar Sebayang selalu melakukan apa yang diucapkannya.

“Kalau menurut saya integritas itu adalah apa yang kita ucapkan itu sesuai dengan apa yang dilakukan, itu integritas, Pak Sebayang melakukan itu. Beliau memiliki integritas sehingga beliau mau menyampaikan lewat tindakan. Sehingga itu yang bisa kita lihat, dari tindakan beliau kita bisa lihat ‘oh contoh yang sebenarnya seperti itu’ itu yang saya lihat,” ujar dia.

Ada tiga kata yang langsung teringat oleh Keroi saat mendengar nama Seminar Sebayang. Salah satunya, tentang integritas.

“Tiga kata yang muncul dalam pikiran saya, yang pertama beliau adalah orang yang disiplin, kemudian yang kedua berintegritas, dan yang ketiga memiliki semangat,” pungkasnya.

(LIR/KNV)