Menag Akui Ada Kelemahan Pelaksanaan Haji 2025: Bisa Diatasi dengan Cepat
Jeddah –
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengakui banyak kelemahan pada awal pelaksanaan haji 2025 imbas aturan baru pemerintahan Arab Saudi. Menag mengatakan kelemahan itu bisa diatasi dengan cepat.
“Tapi yang jelas kita akui bahwa memang banyak kelemahan di awal karena memang shock mungkin peraturan-peraturan yang baru. Kemudian juga syarikah delapan dari satu menjadi delapan kemudian juga keterlambatan, kemacetan,” kata Nasaruddin kepada wartawan di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (3/7/2025).
Meski begitu, menurutnya kekurangan tersebut bisa diselesaikan dengan cepat. Ia lantas mengungkap harapan pelaksanaan haji tahun depan bisa berjalan lebih baik di bawah pimpinan Kepala Badan Urusan Haji dan Umrah, Irfan Yusuf.
Gulir untuk melanjutkan konten
“Tapi itu pada akhirnya kita bisa selesaikan dengan cepat ya. Dan mudah-mudahan tahun depan bahwa penanganan Pak Irfan CS, jemaah haji bisa lebih baik ya. Itu harapan kita semuanya,” ujarnya.
“Bagi kita tujuannya sama, bagaimana supaya penyelenggaraan ibadah haji itu akan lebih baik dan lebih murah dan lebih profesional. Kita sudah berusaha keras sedemikian rupa tetapi kondisi memang seperti ini,” lanjutnya.
Nasaruddin membeberkan keterlambatan pemulangan jemaah juga dikarenakan adanya faktor konflik Iran vs Israel. Bersyukur, gencatan terjadi sehingga jemaah tetap bisa pulang lebih awal.
“Tapi pada akhirnya alhamdulillah endingnya bisa seperti nanti kita lihat bersama karena itu kan masih dalam pemulangan ini ya. Kita juga dikagetkan dengan adanya perang Iran kemarin sehingga tertunda empat jam dari dua pesawat,” ujarnya.
“Tapi cepat sekali terjadi gencatan senjata dan itu berdampak juga kepada jemaah kita kan bisa pulang lebih awal,” lanjutnya.
(EVA/LIR)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini