Menteri LHK Puji Lestari Awards Dorong Kerja Partisipatif Sektor Lingkungan




Jakarta

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mewakili Presiden RI Joko Widodo jadir dalam ajang Lestari Awards 2024. Ajang ini merupakan ruang apresiasi bagi inisiatif keberlanjutan yang dilakukan oleh pelaku usaha swasta dan BUMN, serta Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten di Indonesia.

Ia berterima kasih dan menyampaikan penghargaan atas prakarsa penting salah satu media nasional dalam pelaksanaan Lestari Awards 2024. Siti turut memberikan penghargaan dalam kategori Lingkungan di ajang ini, kategori yang menggarisbawahi upaya dan kontribusi signifikan para kandidat dalam bidang tersebut di malam penganugerahan Lestari Awards 2024 yang berlangsung Rabu (21/8).

“Awarding merupakan salah satu instrumen penting dalam fungsi politik seremonial bagi kerja-kerja eksekutif pemerintahan, menyangkut kerja-kerja partisipatif. Awarding Lestari ini juga menjadi salah satu contoh respons dan langkah menjawab tantangan ‘polikrisis,’ dan krisis global yang semakin parah, cepat berkembang, dan saling terkait, yaitu berkenaan dengan perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, serta polusi dan limbah yang memicu krisis kemanusiaan seperti konflik sumber daya, pengungsian, dan masalah kesehatan,” ujar Siti dalam keterangan tertulis, Rabu (22/8/2024).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

Menurut Siti, ajang Lestari Awards ini sangat penting sebagai bagian dari elemen esensial dukungan kerja tata kelola pemerintahan, yaitu rekognisi dalam bentuk penghargaan.

Menurutnya, penghargaan mempunyai fungsi penting seperti: 1) mengakui prestasi dan kontribusi luar biasa; 2) mendorong motivasi untuk bekerja lebih keras, lebih produktif, dan untuk tujuan yang lebih tinggi; 3) membangun kepercayaan diri dengan mendapat konfirmasi bahwa yang dilakukan itu dihargai; 4) menarik talenta, mendapatkan bakat-bakat terbaik; 5) meningkatkan reputasi di mata publik seperti bagi entitas industri; 6) meningkatkan produktivitas, memupuk rasa bangga dan memberikan inspirasi bagi orang atau pihak lain.

“Untuk itu sekali lagi atas nama pemerintah saya menyampaikan apresiasi sangat tinggi atas prakarsa yang sangat baik ini,” ungkapnya.

Ia menjabarkan tema-tema penghargaan yang diangkat dalam ajang ini sejalan dengan Enviroment, Social and Governance (ESG) yang telah mulai melembaga di kalangan dunia usaha pada sekitar 3-4 tahun belakangan ini. Tema dan penerima penghargaan di antaranya dalam hal Sustainability on Social Impact yang diraih oleh BRI dan Sustainability on Energy Transition yang diraih oleh PLN, dapat menjadikan contoh baik dan menjadi inspirasi berbagai pihak.

Tema-tema penghargaan lainnya berkenaan dengan sustainable regions on environment and social well being yang diraih Pemda Kabupaten Sungai Hulu Tengah; sustainability development and social inclusivity yang diraih Pemda Kabupaten Siak; dan sustainability cities and communities, diraih oleh Pemda Kota Samarinda.

Sementara itu, ada tema yang menyangkut pengelolaan sampah dan limbah, pola produksi dan konsumsi, renewable energi, dan efisiensi energi serta tema kelola talenta, HAM, standardisasi ketenagakerjaan, serta good health and well being yang diraih oleh perusahaan-perusahaan seperti PLN, Astra, Telkomsel, dan Kalla. Disampaikan pula penghargaan untuk diversity and inclusivity, ecosystem, supply chain, dan hubungan bersama komunitas lokal.

“Semua itu merupakan tema-tema penting dalam konteks penyelenggaraan bernegara, berpemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan, jauh berarti dari hanya aspek lingkungan secara teknis, namun menjadi subyek yang sangat penting dan sangat berarti bagi kemajuan secara berkelanjutan Indonesia ke depan,” kata Siti.

Lebih lanjut, Siti menegaskan tema-tema yang diangkat juga telah menjadi fokus dan terkonfirmasi dengan penegasan dalam konvensi-konvensi internasional tentang peran penting Non Party Stakeholders, seperti dunia usaha dan masyarakat termasuk media.

Ia mencontohkan hasil COP-27 Konvensi Iklim Sharm el Sheik ditetapkan sebagai hasil konvensi, yaitu penegasan Implementation Plan untuk Aksi Iklim dunia, melalui pendekatan edukasi dan promosi pergeseran life style dengan pola pembangunan dan berkelanjutan yang bertumpu pada community cooperation.

“Mencatat pentingnya menerapkan pendekatan pendidikan yang mendorong perubahan gaya hidup sambil memupuk pola pengembangan dan keberlanjutan berdasarkan kepedulian, komunitas, dan kerja sama.”

Sebagai informasi, ajang penghargaan ini turut dihadiri Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Ida Fauziah, perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, CEO dan CMO KG Media, pejabat pusat dan daerah, para tokoh serta business leaders.

(ncm/ea)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *