Menlu RI Jadi Utusan Khusus PBB Soal Air: Jokowi Setuju-Prabowo Mendukung
Jakarta –
Menlu RI Retno Marsudi ditunjuk jadi utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk isu air. Retno mengatakan hal ini menjadi sebuah kehormatan baginya dan Indonesia.
“Merupakan kehormatan bagi saya dan Indonesia ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk isu air special envooy of the UN secretary general on water. Penunjukan utusan khusus Sekjen PBB mengenai isu air Ini baru pertama kalinya dilakukan dan untuk pertama kalinya juga orang Indonesia mendapat kepercayaan menjadi utusan khusus Sekjen PBB,” kata Retno dalam keterangannya, Jumat (13/9/2024).
Retno menegaskan dirinya akan mulai menjalankan tugas sebagai utusan khusus pada 1 November 2024. Ia menyebut tepatnya setelah tugas dan tanggung jawabnya sebagai Menlu RI selesai.
Retno juga mengatakan dirinya telah berkonsultasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto terkait penunjukan ini. Retno menyebut, Jokowi dan Prabowo memberikan dukungan penuh.
“Rencana penunjukan saya sebagai khusus Sekjen PBB untuk isu air ini sudah saya konsultasikan dan mendapat persetujuan Presiden Jokowi, Presiden terpilih Prabowo Subianto juga memberikan dukungan penuh atas penunjukan ini. Penunjukan utusan khusus Sekjen PBB untuk isu air dilakukan sebagai implementasi dari mandat yang diberikan UN water conference 2023,” kata Retno.
Beberapa tugas yang akan dilakukan oleh Retno yakni memperkuat kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air. Selain itu, Retno juga menyebut akan menindak lanjuti hasil water conference PBB tahun 2023.
“Beberapa mandat yang diberikan kepada saya antara lain memperkuat kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air atau water agenda, termasuk tindak lanjut hasil water conference PBB tahun 2023. Meningkatkan kerja sama internasional dan meningkatkan sinergi antara berbagai proses internasional dalam mendukung pencapaian semua tujuan dan target terkait air seperti SDG 6 dari agenda pembangunan berkelanjutan 2030,” tuturnya.
“Menjadikan masalah air menjadi agenda politik utama baik di dalam maupun di luar PBB memobilisasi aksi dan sumber pendanaan, guna menangani krisis air dunia dan mendorong agar pemenuhan target-target terkait air dapat dilakukan demi tercapainya perdamaian pembangunan dan hak asasi manusia,” sambungnya.
Ratno lantas mengatakan akan bekerja maksimal untuk menjalankan tugas utusan khusus Sekjen PBB. Terakhir, Retno meminta doa dan restunya.
“Pengalaman saya sebagai diplomat hampir 40 tahun dan sebagai Menteri Luar Negeri selama 10 tahun akan saya gunakan semaksimal mungkin, untuk menjalankan tugas sebagai utusan khusus Sekjen PBB ini. Bismillah semoga saya dapat menjalankan tugas internasional ini dengan baik mohon doa restunya terima kasih,” tuturnya.
(dwia/dnu)